Ancaman Zoonosis, Pemkab Sumedang Tingkatkan Kewaspadaan Wabah Flu Burung

Rizal Fadillah
Pemkab Sumedang Tingkatkan Kewaspadaan Wabah Flu Burung. (Foto: sumedangkab.go.id)

SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Pemkab Sumedang melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) kini lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap Avian Influenza (AI) atau yang dikenal dengan flu burung.

Peningkatan kewaspadaan ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan resiko peningkatan kasus AI dan meminimalisir kerugian ekonomi peternak unggas serta ancaman zoonosis bagi kesehatan masyarakat.

Kepala Diskanak Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman mengatakan, sejak kasus AI di Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara, pihaknya telah memerintahkan kepada para kepala UPTD Perikanan dan Peternakan untuk melakukan upaya upaya antisipasi.

"Begitu hasil pengujian Balai Veteriner Subang bahwa sample ayam dan entog di Girimukti fositif, kami gerak cepat dengan memerintahakn kepala UPTDP PP untuk melakukan upaya antisipasi yang lebih masif lagi," kata Nandang, Jumat (24/3/2023).

Menurut Nandang, beberapa upaya tersebut adalah meningkatkan penyuluhan dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat dan para peternak unggas agar segera melapor kepada petugas kesehatan hewan terdekat (UPTD PP Wilayah) bila menemukan adanya unggas sakit atau mati mendadak. 

Kemudian, pihak UPTD juga segera merespon laporan masyarakat dengan melakukan tindakan 3 cepat (Deteksi Cepat, Lapor cepat dan Respon Cepat) sesuai dengan SOP pengendalian AI. 

Selanjutnya, meningkatkan pembinaan dan pendampingan peternak untuk menerapkan vaksinasi AI pada unggas komersial terutama pada wilayah risiko tinggi AI dengan menerapkan prinsip Vaksinasi AI 3 Tepat (Tepat vaksin, Tepat Program ulangan, dan Tepat Teknik vaksinasi). 

Vaksinasi AI pada itik, dianjurkan menggunakan vaksin AI Subtipe H5N1 clade 2.3.2. Vaksinasi pada unggas ayam petelur agar menggunakan vaksin AI yang mengandung clade 2.1.3 atau clade 2.3.2 atau vaksin AI kombinasi clade 2.1.3 dan clade 2.3.2 produksi nasional.

Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada warga masyarakat agar menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

"Antara lain selalu menggunakan masker saat menangani unggas hidup/mati dan sesudahnya mencuci tangan dan kaki dengan air dan sabun agar tercegah dari penularan flu burung," tuturnya.

Untuk lebih terjaminnya bibit unggas yang sehat dan bebas AI, kata Nandang, maka dalam pengadaan anak ayam atau DOC (Day Old Chick) dihimbau berasal dari Kompartemen Breeding Farm yang telah memiliki sertifikat bebas AI," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network