BANDUNG, iNewsBandungaraya.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung mengklaim jumlah titik rawan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) mulai dari pengamen, gembel, pengemis hingga anak jalanan berkurang.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar mengatakan dari sebanyak 25 lokasi kini menjadi 9 lokasi yaitu Pasirkoja, perempatan Istana Plaza (Jalan Padjadjaran), Jalan Gatot Subroto, Jalan L.L.R.E Martadinata (Riau), Jalan Mohamad Toha dan Jalan Astana Anyar, Jalan Leuwipanjang, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Alun-alun.
"Alhamdulillah, dari 25 lokasi, sekarang tinggal 9 lokasi lagi. Kita tidak tinggal diam dengan persoalan anak jalanan yang menyerempet ke kriminal," katanya, Senin (8/5/2023).
Soni mengaku bersama Forkopimda pihaknya terus berupaya menyelesaikan permasalah sosial di Kota Bandung.
"Sudah menyurati kepada Polrestabes dan Kodam untuk bersama menjadi tim penjangkauan bagi PPKS jalanan ini," ujarnya.
Ia pun mengakui soal kucing-kucingan ketika PPKS akan ditertibkan.
"Ada (kucing-kucingan) jam rawan itu pukul 07.00 WIB, pukul 12.00 WIB, dan sore. Ketika macet mereka beraksi," ungkapnya.
Soni pun mengimbau kepada masyarakat untuk selektif memberi uang kepada PPKS.
"Supply demand-nya harus dipangkas. Di samping yang meminta mohon tidak memberikan di jalan. Tidak memberi di jalan bukan berarti tidak peduli," katanya.
Soni menuturkan terjadi penurunan jumlah PPKS jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hasil data dibandingkan tahun 2021, tahun 2022 ada tren penurunan. Jadi periode Januari sampai April (2022) itu ada penurunan 30 persen. Hal itu terjadi karena upaya penjangkauan setiap hari, imbauan hingga woro-woro tiap hari," jelasnya.(*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait