"Saya melihat hari ini seolah olah reformasi adalah milik generasi 98," tambahnya.
Menurutnya, reformasi sebagai tonggak transisi menuju demokrasi mendapat tantangan salah satunya adalah legal otoritarianisme.
"Saya merasakan semakin kembali ke otoritarianisme, yang disebut otoriarinisme legal," ucapnya.
Eko mencontohkan, seperti munculnya suara usulan tiga tiga periode untuk masa jabatan presiden kemudian soal sistem pemilu proporsional tertutup.
"Pemilu Proporsional tertutup jangan jangan yang untung hanya partai berkuasa. Memang kekuasaan bisa apa aja, problemnya punya etik atau tidak kekuasaan itu," jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait