"Tembok pemukiman dengan rel ini ada di beberapa tempat dan ini rawan sendiri. Sosialisasi dan himbauan ini harus di maksimalkan sehingga kondisi itu bisa betul difasilitasi agar tidak timbul dampak," jelasnya.
Dekatnya pemukiman di sepanjang rel ini berkaitan dengan aktivitas sehari masyarakat sekitar, seperti hal kegiatan para pemuda dan anak-anak di sekitar jalur yang dapat berdampak pada jalanya uji coba hingga operasional KCJB.
Ibrahim mencontohkan, adanya area kosong di sekitar jalur rel kereta yang di manfaatkan anak-anak sekitar untuk bermain layangan hingga adanya tindakan usil yang dilakukan warga seperti melempar sesuatu kedalam jalur.
"Ada yang usil melempar sesuatu ke dalam jalur, kemudian kondisi disana ada listrik tekanan tinggi, ada pohon yang mendekat (jalur) dan peralatan yang sempat jatuh ke dalam. Dan ini ada area kosong terlewati seperti pemukiman itu daerah rentan anak maen layangan juga," terangnya.
Banyaknya layangan ini dapat mengganggu kabel listrik bertegangan tinggi di sekitar jalur kereta. Pasalnya, layangan yang mengenai kabel listrik dapat terbakar, dan benang layangan membahayakan bagi pengguna moda transportasi lainnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait