Haul Eril, Peringatan Kepergian Sosok Muda yang Dijuluki Bunga di Surga

Rizal Fadillah
Launching buku berjudul 'Cuma Rindu' karya Atalia Praratya disela-sela acara peringatan satu tahun berpulangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril digelar di GOR Saparua, Kota Bandung. (Foto: tangkapan layar)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan, kepulangan Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril membuatnya sadar akan satu hal.

Hal yang dimaksud Ridwan Kamil adalah bahwa Eril bukan lagi milik keluarganya saja tapi sudah menjadi milik masyarakat.

"Kami dulu mengira Eril itu milik keluarga kami saja sehingga kepulangannya, prosesnya tentulah akan menjadi sifat yang personal. Tapi kami menyadari sampai detik ini, Eril itu bukan lagi milik keluarga kami, Allah membukakan sebuah hikmah bahwa Eril ini sudah menjadi milik masyarakat," kata Ridwan Kamil dalam acara peringatan satu tahun berpulangnya Eril digelar di GOR Saparua, Kota Bandung, Jumat (26/5/2023) malam.

Itulah kenapa, kata Ridwan Kamil, dirinya tidak bisa menganggap kepergian Eril ini hanya urusan keluarganya saja.

"Dari puisi yang diciptakan beribu-ribu, dari buku yang dihadirkan, dari lagu yang Teh Nenden dan Bu Atalia hadirkan itu kan tidak ada yang meminta, itu datang dari hati orang yang mengambil hikmahnya kemudian mengungkapkan dalam bentuk perasaan," ungkapnya.

Bahkan, hingga saat ini masih banyak orang yang berziarah ke makam Eril. Orang-orang berdatangan dari luar jawa hingga luar negeri.

"Sampai hari ini makamnya diziarahi ribuan orang, dicatat oleh juru makam Eril itu lebih dari 200.000 yang berziarah dari luar jawa, dari luar negeri tanpa pernah kami bayangkan pada saat kami melakukan prosesi pemakaman," katanya.

Karena itu, lanjut Ridwan Kamil, peringatan satu tahun berpulangnya Eril ini bukan tentang mengingat Eril sebagai anak keluarga Ridwan Kamil. Tapi tentang sosok muda yang dijuluki Bunga di Surga.

"Kenapa saya namai itu? karena bunga itu punya waktu mekar sendiri, telat satu hari mekarnya belum maksimal, lewat satu hari mekarnya akan mulai layu itulah hikmah dari saya sebagai ayahnya bahwa Allah itu sudah menakdirkan anak kami berpulang di usia menjelang 23 tahunnya karena itulah usia yang sudah ditetapkan sejak Eril masih di rahim ibu Atalia bahwa di usia itulah mekar terbaik," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil mengaku, dirinya tidak berniat untuk menggelar acara Haul Eril ini. Hanya saja, banyak lapisan masyarakat yang meminta agar dilaksanakan peringatan satu tahun berpulangnya Eril.

"Acara malam hari ini itu bukan niatan kami. Acara malam ini itu sebenarnya kami hanya memberi izin. Karena kepulangan Eril sangat personal buat kami tapi begitu banyak dimensi-dimensi kehidupan yang tentunya menjadi inspirasi," katanya.

"Mudah-mudahan dengan adanya acara ini kita semua akan pulang dengan oleh-oleh hikmah, cerita tiap orang pasti beda tapi apapun itu yang dibawa pulang adalah sebuah cerita yang menjadi sebuah memori, inspirasi buat kita semua," sambungnya.

Ridwan Kamil pun mengucapakan rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah meluangkan waktu hadir dalam peringatan satu tahun berpulangnya Eril ini.

"Ini juga kesempatan langka untuk kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua yang mendoakan, kepada semua yang membuat karya dengan keikhlasan, kepada semua yang membantu terwujudnya acara ini dengan penuh kasih sayangnya dan juga untuk semua yang ingin hadir tapi karena tempatnya terbatas tentunya kami mohon maaf lahir dan batin," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network