4 Langkah Sederhana Kurangi Emisi Karbon di Indonesia

Aqeela Zea
Berbagai cara bisa dilakukan masyarakat untuk ikut membantu mengurangi emisi karbon. Foto: Istimewa

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni menjadi momentum tepat untuk masyarakat ikut membantu mengurangi emisi karbon. Sebab salah satu penyumbang peningkatan emisi karbon yang memengaruhi pemanasan global adalah penggunaan plastik.

Bertajuk #BeatPlasticPollution, Hari Lingkungan Hidup Sedunia pun jadi momentum penting untuk memperkuat berbagai upaya yang telah dilakukan dalam menjaga dan memperbaiki bumi. Tema ini diangkat untuk mengatasi polusi plastik, salah satu masalah lingkungan terbesar yang tengah dihadapi dunia.

Saat ini dunia mempunyai satu misi yang sama, yakni menjaga agar suhu bumi tidak naik lebih dari 1,5 derajat Celcius. Tiap negara pun menetapkan target tersendiri dalam mengurangi emisi karbon, dimana Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi 32% emisi karbon pada 2030.

Upaya mengurangi emisi karbon tersebut tentunya juga akan jauh lebih cepat dicapai apabila didukung masyarakat. Berikut ini empat hal sederhana yang bisa dilakukan untuk ikut berkontribusi mengurangi jejak karbon dalam kehidupan sehari-hari:

1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Penggunaan plastik jadi hal tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, kita bisa mulai kurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan mengganti beberapa produk berbahan plastik dengan produk ramah lingkungan yang bisat kita pakai berulang.

Contoh paling sederhana adalah dengan membawa botol minum yang bisa diisi ulang, menggunakan tas belanja sendiri, serta menghindari penggunaan sedotan plastik. Penggunaan plastik pada pembungkus makanan juga bisa ditukar dengan bahan alternatif seperti rumput laut maupun Bee's Wrap, pengganti bungkus plastik yang terbuat dari kain ataupun kapas organik yang dilapisi lilin.

Usahakan juga untuk membawa dan menggunakan alat makan sendiri. Jika melakukan pemesanan makanan online bisa memanfaatkan fitur pemesanan tanpa alat makan seperti yang tersedia pada layanan GrabFood.

Apabila ingin melakukan upaya lebih lanjut, saat ini sudah banyak toko atau layanan yang menyediakan isi ulang produk harian tanpa kemasan pembungkus atau lazim dinamakan bulk store. Konsumen harus membawa wadah masing-masing saat berbelanja di toko-toko tersebut. 

2. Hemat Energi dan Air di Rumah

Energi adalah sumber dan solusi atas tantangan iklim yang ada. Saat ini, kebanyakan sumber energi listrik masih berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas rumah kaca tinggi.

Hal yang sama berlaku bagi air lantaran untuk mengelola air bersih dibutuhkan banyak energi. Berikut beberapa tips untuk menghemat energi dan air di rumah:

- Matikan lampu dan cabut peralatan listrik yang tidak digunakan
- Matikan keran saat sedang sikat gigi atau mencuci tangan, pastikan air hanya digunakan saat membilas sabun/berkumur
- Segera perbaiki keran yang bocor dan batasi waktu mandi
- Menampung air hujan untuk digunakan kembali, misalnya untuk menyiram tanaman atau mencuci kendaraan
- Gunakan timer agar AC mati saat jam tidur sudah terlewati
- Beralih gunakan perangkat elektronik yang lebih hemat energi seperti lampu, AC, mesin cuci, hingga kulkas
- Hindari membuka pintu kulkas terlalu lama

Alternatif lain yang bisa dilakukan jika memiliki dana lebih adalah dengan menggunakan sumber energi alternatif untuk menghasilkan listrik di rumah seperti penggunaan panel surya atau solar panel.

3. Daur Ulang dan Perpanjang Waktu Penggunaan Barang

Idealnya, masyarakat bisa mempraktikan proses pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, apakah organik atau anorganik. Apabila fasilitas pemilahan sampah umum belum tersedia, saat ini terdapat beberapa layanan yang menawarkan pengelolaan sampah. 

Masyarakat juga bisa mencoba mengelola sampah di rumah dengan menggunakan sampah organik sebagai kompos dan menggunakan layanan pengumpul sampah anorganik seperti yang ditawarkan oleh GrabExpress Recycle bersama Danone-Aqua dan Octopus. Pengguna dapat memesan layanan ini di aplikasi Grab dan menyerahkan sampah anorganik seperti botol kemasan plastik, botol kaca, kardus, kaleng hingga alat elektronik kepada Mitra Pengemudi untuk diantar ke Unit Daur Ulang. Layanan ini dapat dipesan di Jakarta, Tangerang dan Bali.

Selain sampah, barang layak pakai juga bisa dikelola untuk mengurangi jejak karbon. Barang-barang yang tidak dibutuhkan bisa diberikan pada pihak membutuhkan.

Sudah banyak gerakan yang menerima pakaian atau barang masih layak pakai untuk kemudian didonasikan maupun digunakan sebagai pembuatan barang lainnya. Membeli barang bekas yang masih layak pakai seperti pakaian atau furnitur juga bisa dilakukan untuk dapat memperpanjang usia penggunaan barang dan mengurangi volume sampah di bumi kita.

4. Gunakan Transportasi yang Menghasilkan Emisi Rendah

Mobilisasi jadi salah satu kegiatan utama bagi masyarakat. Apabila membutuhkan transportasi pribadi, salah satu cara terbaik untuk ikut berkontribusi pada lingkungan adalah dengan menggunakan transportasi yang menghasilkan emisi rendah, seperti kendaraan listrik.

Pemerintah Indonesia sendiri juga mempunyai agenda untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik tanah air dan baru-baru ini memberikan bantuan subsidi untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Berbagai produsen/manufaktur lokal dan internasional telah mengeluarkan lini kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat. Akan tetapi, beberapa layanan transportasi juga telah menggunakan armada kendaraan listrik seperti Grab Indonesia. 

Pionir penggunaan kendaraan listrik sejak 2019, GrabElectric jadi operator kendaraan listrik terbesar di industri ride hailing dengan jumlah armada mencapai 8.500. Armada mobil GrabElectric dapat ditemukan di bandar udara Soekarno-Hatta di Banten dan I Gusti Ngurah Rai di Bali, sementara armada motor GrabElectric tersebar di 8 provinsi Indonesia. Pengguna Grab dapat memanfaatkan layanan ini untuk pemesanan transportasi maupun pengantaran makanan dan paket.

Melakukan empat hal sederhana di atas adalah langkah awal yang dapat dimulai untuk ikut berkontribusi pada lingkungan. Setiap tindakan kecil mempunyai dampak yang besar ketika dilakukan berkesinambungan. Dengan melibatkan diri secara aktif dalam upaya pelestarian lingkungan, kita dapat mewariskan bumi pertiwi yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network