PENGALENGAN, iNewsBandungRaya.id - Faktor permodalan sarana produksi (saprodi) serta minimnya edukasi teknik budidaya pada sektor hortikultura masih sering sekali menjadi kendala utama yang dirasakan oleh para petani di Indonesia.
Keterbatasan informasi data petani yang juga sulit diakses oleh perbankan juga menjadi faktor lain yang membuat terhambatnya permodalan budidaya yang menyebabkan pengelolaan lahan dan produktivitas hasil panen masih belum optimal.
Melihat permasalahan tersebut, startup food-service B2B, EdenFarm mengadakan Temu Tani, bincang santai dengan petani setempat dimana EdenFarm juga memberikan edukasi mengenai solusi atas permasalahan pertanian yang kerap dihadapi oleh petani, sekaligus mensosialisasikan program Farming Project EdenFarm.
Eden Temu Tani akan diselenggarakan di Pangalengan, Garut, Brebes dan Probolinggo, dengan Temu Tani perdana di Aula Koperasi Nurul Iman, Kampung Pinggirsari, Desa Cihawuk, Kertasari, Pangalengan, Jawa Barat.
Di Pangalengan yang merupakan wilayah komoditas Kentang, Eden Temu Tani dihadiri oleh lebih dari 50 petani setempat.
Oki Harmawan, Head of Eden Supply Network, resmi membuka acara Eden Temu Tani dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh para petani yang sudah hadir meluangkan waktu mereka untuk dapat berkumpul bersama EdenFarm.
“EdenFarm hadir saat ini untuk dapat membantu para teman-teman tani, khususnya dari Desa Cihawuk sebagai solusi untuk membantu pengoptimalan budidaya pertanian komoditas kentang agar semakin baik dan menguntungkan. Melalui program Farming Project, EdenFarm memastikan 2P kepada para mitra tani, yaitu Pasti dijaga penanamannya yang didampingi oleh tim lapangan dan agronomis EdenFarm dan Pasti diambil hasil panennya 100%, dengan syarat tidak ada hasil yang busuk,” jelas Oki.
Agenda utama dalam acara Eden Temu Tani adalah untuk mengenalkan program Farming Project. Farming Project merupakan salah satu program andalan EdenFarm yang telah hadir sejak 2021 untuk mengoptimalkan produktivitas mitra tani sehingga pendapatan mitra tani pun dapat turut bertumbuh.
Selain mendapatkan pendanaan pertanian, mitra tani akan mendapatkan pendampingan dari tim agronomis EdenFarm terkait pola tanam dan budidaya hortikultura.
Tidak hanya edukasi, dukungan berupa saprodi juga rutin diberikan seperti pupuk, benih / bibit dan pestisida juga diberikan untuk memaksimalkan hasil panen pertanian.
Sampai pertengahan tahun 2023 ini, sudah lebih dari 350 mitra tani yang telah bergabung di Eden Farming Project di sekitar pulau Jawa.
Para mitra tani yang telah bergabung bersama EdenFarm juga akan mendapatkan berbagai fasilitas seperti aplikasi petani atau Farmers Apps, dimana mitra tani dapat mengakses ensiklopedia pertanian, melihat prediksi cuaca dan waktu yang tepat untuk panen.
Saeful Anwar, Agronomis Maxxi Agri Bandung, selaku mitra kebutuhan budidaya saprodi. Rofiq menjelaskan bahwa pendistribusian air yang merata merupakan faktor utama keberhasilan panen pada musim kemarau.
“Antisipasi terbaik yang bisa petani lakukan khususnya pada musim kemarau adalah dengan membuat penampungan air sehingga lahan pertanian tetap bisa terdistribusikan dengan air yang cukup,” papar Rofiq.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait