Miliki Anak, Karyawan di Perusahaan ini Akan Diberikan Uang Rp103 Juta

Aqeela Zea
Krisis populasi mengancam China. Foto ilustrasi: Istimewa

"Perusahaan juga dapat memainkan peran dalam kemampuan mereka sendiri untuk membangun suasana kesuburan yang menguntungkan," tambahnya.

Setelah kebijakan satu anak yang berlangsung dari 1980 sampai 2015, para ahli demografi sudah memperingatkan bahwa China bakal menjadi tua sebelum menjadi kaya, lantaran tenaga kerjanya menyusut serta pemerintah daerah yang berutang membelanjakan lebih banyak untuk populasi lansia mereka.

Tingkat kelahiran China pada 2022 turun menjadi 6,77 kelahiran per 1.000 orang, dari 7,52 kelahiran pada 2021. Ini adalah rekor terendah bagi negara berpenduduk terbanyak di dunia tersebut.

Pihak berwenang pada 2021 menyatakan, pasangan bisa memiliki sebanyak tiga anak, namun bahkan selama tahun-tahun COVID yang tinggal di rumah, pasangan enggan mempunyai bayi.

Kaum muda beralasan biaya perawatan serta pendidikan anak yang tinggi, pendapatan rendah, jaring pengaman sosial yang lemah, dan ketidaksetaraan gender, sebagai faktor yang membuat mereka enggan mempunyai anak.

Editor : Zhafran Pramoedya

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network