SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Kabupaten Sumedang menempati peringkat ke-2 tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan ke-25 dari 416 Kabupaten di tingkat nasional dalam Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023.
Hal tersebut terungkap dalam Deklarasi Indeks Desa Membangun (IDM) dan Pembinaan SAKIP Desa di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) pada Kamis (13/7/2023).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin mengatakan, hasil pemutakhiran IDM 2023 menunjukkan jumlah desa dengan status Desa Mandiri di Kabupaten Sumedang bertambah menjadi 187 desa.
"Ini melampaui target sebelumnya. Tahun 2023 Pemkab Sumedang menargetkan sebanyak 135 desa. Realisasinya sebanyak 187 desa atau mencapai 69,26 dari seluruh desa," ucap Agus.
Dikatakan Agus, adapun jumlah Desa Maju di Kabupaten Sumedang saat ini berjumlah 83 desa atau 30,74 persen.
"Jadi saat ini tidak ada lagi desa dengan kategori Berkembang, Tertinggal dan Sangat Tertinggal di Sumedang," ungkapnya.
Agus menyebut, ada lima desa dengan nilai IDM tertinggi yakni Desa Cileles Kecamatan Jatinangor, Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara, Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong, Desa Situraja Kecamatan Situraja dan Desa Sindangpakuon Kecamatan Cimanggung.
"Saat ini terdapat 7 kecamatan yang desanya telah Mandiri yaitu kecamatan Tomo, Sumedang Utara, Tanjungsari, Ganeas, Paseh, Cimanggung dan Cisitu," sebutnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kinerja para kepala desa dalam membangun desanya sehingga IDM Kabupaten Sumedang menjadi tertinggi baik di Provinsi Jabar maupun di Indonesia.
"Ini capaian luar biasa di atas target yang telah ditetapkan. Semua ini berkat kerja keras, kerja sama dan kebersamaan kita semua. Saya bangga memiliki kades seperti Ibu Bapak," katanya.
Bupati Dony juga meminta para kepala desa agar bisa mempertahankan semangat dan kinerjanya demi kesejahteraan masyarakat yaitu terpenuhinya kebutuhan pokok berupa sandang, pangan dan papannya.
"Saya bersyukur IDM naik terus. IDM harus mencerminkan rakyatnya bisa sejahtera lahir batin, terpenuhinya sandang pangan papan. Indikatornya kemiskinan dan stuntingnya harus turun. Jangan sampai ketika disurvei, kemiskinannya malah bertambah," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait