BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Seminar “Penelusuran Arsip Sejarah Para Wali Kota Bandung dan Bangunan Bersejarah di Kota Bandung” yang diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menjadi ajang penting untuk memperkuat pemahaman dan pelestarian sejarah kota.
Seminar yang digelar di Aula Disarpus, Jalan Seram Kota Bandung ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai akademisi, sejarawan, komunitas sejarah, hingga perwakilan instansi terkait.
Acara dimulai dengan sambutan dari Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Medi Mahendra. Ia menjelaskan, seminar ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi kegiatan penelusuran arsip sejarah, yang hasilnya akan dikemas dalam bentuk buku dengan judul “Bangunan Bersejarah di Kota Bandung” dan “Walikota Bandung dalam Tiga Zaman”.
“Sebelumnya, kegiatan semacam ini sudah menghasilkan enam buku sejarah yang salah satunya adalah buku ‘Wajah Kota Bandung dalam Lima Masa’. Proyek selanjutnya adalah penelusuran arsip bersejarah mengenai kesenian dan kebudayaan Kota Bandung,” katanya.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Drs. H. Fajar Kurniawan, M.Si., berharap, kegiatan ini dapat mengantisipasi hilang atau berubahnya kebijakan pascapergantian kepemimpinan, yang sering disebut sebagai “losing program”.
“Kita pun harus mengantisipasi perubahan peraturan daerah (perda) terkait bangunan bersejarah di Kota Bandung,” ucapnya.
Selanjutnya, dosen Program Studi Sejarah Unpad yang juga tim ahli sejarawan dalam penelitian ini, Dr. Miftahul Falah, M.Hum., menyampaikan perspektifnya tentang penelusuran arsip.
Menurutnya, terdapat dua perspektif yang saling terkait, yaitu arsiparis yang menelusuri arsip dan sejarawan yang memanfaatkan arsip. Ia menjelaskan, arsip yang bersifat statis tidak dapat berdiri sendiri dan sulit untuk dihidupkan.
“Oleh karena itu, diperlukan sejarah untuk menghidupkan arsip tersebut melalui interpretasi yang tepat, yang kemudian dituangkan dalam kisah-kisah yang akan mengamankan kedaulatan sejarah,” tuturnya.
“Dalam penelusuran bangunan bersejarah di Kota Bandung, tidak semua bangunan bersejarah dapat dijadikan cagar budaya. Pentingnya korelasi antara bangunan tersebut dengan sejarah Kota Bandung menjadi faktor penentu. Kedua buku yang dihasilkan dari penelusuran ini memerlukan kerangka metodologis yang kuat sebagai payung dalam proses penelusuran,” tambah Miftahul Falah.
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Wawan Hernawan, M.Ag., memberikan paparan mengenai metode penelusuran sejarah.
Ia menjelaskan, dalam melakukan penelusuran sejarah, seseorang akan mencari jejak-jejak yang ditinggalkan, mencari sumber-sumber sejarah, dan mengumpulkan sumber-sumber tersebut, baik yang tertulis, lisan, maupun benda-benda bersejarah.
Prof. Wawan juga membagikan beberapa sumber daring yang dapat dimanfaatkan dalam penelusuran arsip, seperti Google Cendekia, Mendeley, Sci-Hub, Archive.org, Library Genesis, dan ChatGPT.
Sementara Guru Besar ISBI Bandung, Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum., memberikan apresiasi terhadap seluruh hasil kerja tim ahli yang telah terlibat.
“Dukungan dan penghargaan seperti ini sangat penting dalam upaya pelestarian sejarah dan pengembangan pengetahuan,” terang Prof. Een yang juga panelis ahli yang terlibat dalam penelusuran ini.
Terakhir, Guru Besar Unpad, Prof. Dr. Toto Subroto, MS., berbagi refleksi dan pengalaman yang diperoleh dari kunjungan ke Kota Tua di Jerman.
Di Kota Tua, kata Prof. Toto, terdapat praktik berkesinambungan dalam menjaga sejarah melalui tradisi lisan sebagai refleksi masa lalu dan sekarang.
“Jika masyarakat di Indonesia, termasuk di Kota Bandung, dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan karakteristik masyarakat yang kuat dan memiliki kesadaran sejarah yang kuat pula. The Man Who Master the past, will master the future (Orang yang menguasai masa lalu, akan menguasai masa depan),” tandasnya.
Seminar “Penelusuran Arsip Sejarah Para Wali Kota Bandung dan Bangunan Bersejarah” di Kota Bandung ini memberikan wawasan yang berharga mengenai pentingnya penelusuran arsip dalam menjaga dan memahami sejarah kota. Melalui penelitian yang dilakukan oleh para ahli, diharapkan sejarah Kota Bandung dapat dilestarikan dengan baik dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi yang akan datang. ***
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait