BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Penanganan masalah stunting terus dilakukan jajaran Polres Cimahi yang berkolaborasi dengan Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB), pemerintah kecamatan, dan desa. Seperti dilakukan di Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, KBB, melalui kegiatan sosialisasi stunting, bakti sosial, pengobatan gratis, dan pemberian makanan tambahan kepada puluhan anak, Sabtu (22/7/2023).
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, penanganan stunting pada anak telah menjadi program nasional. Untuk itu Polres Cimahi membantu Pemda KBB dalam mengatasi permasalahan tersebut, dengan bahu membahu bersama stakeholder lainnya dalam menurunkan angka stunting hingga zero kasus.
"Penanganan stunting dari desa ini sama dengan membangun peradaban masyarakat yang lebih sehat dan baik lagi. Apalagi Indonesia sudah mencanangkan tahun 2045 harus menjadi negara maju dan itu perlu support dalam penyiapan SDM sejak dini," tuturnya.
Menurut Aldi, sejak Januari lalu Polres Cimahi telah bergerak mendatangi sejumlah daerah baik di Kota Cimahi dan KBB yang masih ditemukan angka stunting. Namun masih ada daerah yang belum tersentuh, sehingga akan mendorong Pemkab Bandung Barat dan Pemkot Cimahi agar berkesinambungan melakukan penanganan agar kasusnya terus turun.
"Stunting ini bisa karena sanitasi, lingkungan, asupan gizi makanan, saat bayi dalam kandungan, maupun setelah lahir. Bagi ibu-ibu yang anaknya ada gejala stanting tetap harus semangat, karena banyak tokoh dunia yang awalnya punya kekurangan tapi bisa menjadi tokoh besar, seperti Messi yang sempat didiagnosa punya kekurangan saat kecilnya," terang Aldi.
Kepala Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, KBB, Sunaryo mengaku bersyukur dengan adanya perhatian dari Polres Cimahi dalam penanganan stunting. Untuk itu pihaknya mengundang ibu hamil, yang punya balita, dan pasangan yang baru menikah, agar memahami permasalahan stunting serta bagaimana mencegahnya.
Disinggung jumlah balita penderita stunting di wilayahnya, dia menyebutkan mengalami penurunan dalam setahun terakhir. Awalnya jumlah penderita ada 60 saat ini tinggal tersisa 24 anak dari total 8.636 jiwa dan 2.573 kepala keluarga (KK). Hal itu berkat penanganan dan sosialisasi yang intensif termasuk kepada pasangan yang baru nikah agar menyiapkan proses kehamilan dengan baik.
"Penanganan stunting ini harus dipahami oleh ibu hamil, yang punya balita, dan pasangan yang baru menikah, apalagi ini program nasional. Semoga dengan adanya perhatian dari Polres Cimahi penberantasan stunting bisa berhasil," tuturnya.
Kegiatan sosialisasi stunting, bakti sosial, dan pengobatan gratis di Desa Kertamukti Cipatat ini dihadiri juga oleh Camat Cipatat Sulaean Faisal, perwakilan Koramil Cipatat, Sekjen Apdesi KBB Gagan Wirahma, Ketua MUI Cipatat, Ketua Bhayangkari Polres Cimahi beserta jajaran, dari pihak Puskesmas, RW, RT dan masyarakat yang didominasi kaum ibu. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait