Anies Baswedan Bertemu para Veteran di Bandung, Ini yang Dibahas!

Rizal Fadillah
Relawan Forum Purnawirawan TNI-Polri Untuk Perubahan (FP2) mendeklarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Relawan Forum Purnawirawan TNI-Polri Untuk Perubahan (FP2) mendeklarasikan dukungannya kepada calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.  

Deklarasi dukungan tersebut digelar Hotel De’Rain Jalan Lengkong Kecil, Kota Bandung yang dihadiri 200 orang purnawirawan perwira tinggi TNI-Polri.

Dalam pantauan, ratusan purnawirawan itu berkumpul serempak dengan menggunakan rompi bertuliskan 'Untuk Indonesia'. Anies pun turut menyampaikan kata sambutan secara virtual.

"Purnawirawan TNI Polri sepakat untuk mendukung Koalisi Perubahan dan Persatuan atau KPP yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS yang mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai presiden tahun 2024," kata Dewan Penasihat sekaligus Koordinator Wilayah Jabar FP2, Laksamana Madya (Purn) Dedi Muhibah Pribadi, Selasa (8/8/2023).

Dedi mengatakan, dukungan terhadap Anies dilatarbelakangi keprihatinan atas berbagai persoalan kekinian yang terjadi di Indonesia. Masalah yang terjadi itu meliputi berbagai aspek seperti ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, hingga demografi dan sumber daya alam.

"Negara kita ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, hanya orang cerdik dan mempunyai jiwa kebangsaan yang tinggi, menggunakan hati nurani dan menggunakan akal sehat lah yang peka terhadap situasi tersebut," ungkapnya.

Dedi mengatakan, dari aspek ideologi kini mulai terdeteksi adanya gerakan dari sekelompok orang yang hendak menggantikan Pancasila menjadi Trisila bahkan Ekasila. Kemudian, dari aspek politik masalah yang memprihatinkan ditandai dengan mulai beralihnya kekuasaan dari rakyat ke sekelompok orang yang berada di parlemen.

"Pancasila sebagai ideologi negara seolah hanya di bibir saja, dalam kehidupan sehari-hari jauh dari nilai Pancasila bahkan terbesit ada sekelompok yang ingin mengganti Pancasila dengan Trisila dan Ekasila," jelasnya.

Dari aspek ekonomi, Dedi mengatakan, belakangan ini kehidupan perekonomian masyarakat sedang sangat memprihatinkan yang ditandai dengan menurunnya daya beli dan meningkatnya kebutuhan harga pokok. Hal itu membuat masyarakat menjadi semakin sulit untuk dapat hidup sejahtera.

Kemudian, masalah juga muncul dari aspek sosial dan budaya yang ditandai dengan munculnya sejumlah pihak yang melakukan politik adu domba. Mereka saling serang tanpa mempertimbangkan kebenaran dari informasi yang disampaikan.

"Hal ini diperkeruh dengan adanya buzzer rupiah, influencer yang tidak bertanggung jawab merawat kehidupan masyarakat sehingga satu sama lain saling menyerang dengan opini yang belum tentu benar. Hoaks digunakan untuk menyerang lawan," terangnya.

Dedi mengatakan, hukum juga belakangan ini cenderung tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Selain itu, masalah keamanan di Indonesia juga belum sepenuhnya baik.

Menurutnya, tingkat kerawanan yang makin meningkat tak dibarengi dengan kebutuhan alutsista yang mumpuni.

"Kerawanan keamanan makin meningkat sebagai akibat dari pihak tertentu yang ingin memaksakan kehendaknya karena ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.

Permasalahan selanjutnya, yakni terkait dengan sumber daya manusia di Indonesia yang dinilai belum cakap yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran serta terus berdatangannya pekerja asing. Di sisi lain, sumber daya alam yang melimpah di Indonesia pun belum sepenuhnya menyejahterakan masyarakat.

"Pengelolaan sumber daya alam lebih banyak menguntungkan investor dari negara lain," sebutnya.

Atas dasar terjadinya permasalahan itulah dukungan pada Anies diberikan. Dedi menilai, Anies merupakan sosok yang pantas untuk jadi pemimpin di Indonesia karena mempunyai kecerdasan dan rekam jejak gagasan yang berguna bagi kemajuan bangsa.

"Yang jelas sudah terbukti mempunyai rekam jejak, rekam gagasan dan rekam karya yang baik untuk kemajuan bangsa Indonesia," katanya.

Dalam sambutannya, Anies Baswedan mengaku sangat bersyukur dan berbangga hati sudah banyak kelompok masyarakat khususnya Punawirawan TNI-Polri yang mendukung dirinya untuk menjadi presiden ke-8 Indonesia.

"Kami merasa sangat bersyukur, kami sangat berbangga ketika mengetahui bahwa ibu dan bapak telah menjadi bagian yang akan memanggul bersama misi ini, menjadi bagian yang akan mengikhtiarkan pelaksanaan misi ini," ucap Anies.

Anies juga mengaku bangga, meski berstatus sebagai Punawirawan namun semangat prajurit, kecintaan kepada negeri masih terus bergelora demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan di Indonesia.

"Sungguh berbangga dan salut karena ibu dan bapak sekalian secara resmi purnawirawan tetapi itu tidak pernah menghentikan semangat pengabdian semangat untuk terus menunjukan rasa cinta pada republik ini, kecintaan tanpa syarat, kecintaan yang diwujudkan dengan kerja yang luar biasa," tuturnya.

Anies menilai, untuk menjaga negara ini tetap berdaulat dan tetap pada arah untuk memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan menjadi tanggung jawab bersama.

"Kami sering sampaikan bahwa kemerdekaan itu bukan hanya untuk menggulung kolonialisme, kemerdekaan itu adalah untuk menggelar keadilan sosial itulah tujuan paling hakiki dari Indonesia merdeka," ungkapnya.

Menurutnya, menjadikan kesejateraan sebagai priotitas utama bukanlah hal yang salah. Namun, hal itu harus dibarengi dengan faktor keadilan.

"Karena kita ingin kesejahteraan itu bukan dimiliki oleh sekelompok orang, kesempatan itu bukan dimiliki oleh sekelompok orang, kita ingin kesempatan untuk bisa maju, kesempatan untuk bisa mendapatkan kesejahteraan itu dirasakan oleh semua," imbuhnya.

Anies mengatakan, saat ini Indonesia berada dalam kondisi ketimpangan yang sangat besar. Dia mencotohkan, kondisi Jakarta dan diluar Jakarta antara Jawa dan luar Jawa berbeda sangat signifikan.

"Kesempatan sekolah yang berbeda luar biasa, pelayanan kesehatan yang berbeda sekali sehingga dimana anak itu dilahirkan itu menentukan masa depannya. Mereka yang dilahirkan di kota besar punya kesempatan yang lebih besar, mereka yang dilahirkan di kota kecil apalagi daerah terpencil maka kesempatannya itu menjadi jauh lebih kecil," paparnya.

Karena itu, lewat deklarasi ini Anies mengajak Purnawirawan TNI-Polri untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia merdeka yaitu memberikan kesejahteraan, memberikan kesataraan atau keadilan bagi seluruh masyarakat.

"Begitu banyak aspek perubahan yang ingin kita perjuangkan karena itu saya sering garis bawahi memasuki Pemilu 2024, Pilpres 2024 kami tidak sekedar membawa target, kami membawa misi. Target itu untuk diraih, misi itu untuk dilaksanakan, misi itu diemban, misi itu dipangkul dan misi itulah yang sekarang kami emban, kami pangkul," tuturnya.

Anies pun menilai, Jawa Barat akan menjadi salah satu tempat penting dalam menentukan keberhasilan perjuangan. Bahkan menurutnya, Jawa Barat menjadi provinsi penentu kemenangan dalam Pilpres 2024 nanti.

"Kami titipkan amanah untuk ikut memenangkan Jawa Barat, kami titipkan amanat untuk menjangkau semua jejak di Jawa Barat insya Allah bapak ibu sekalian diberikan kemudahan dan pada waktunya bisa berjumpa pada waktunya kita bisa berinteraksi langsung," tandasnya.

Untuk diketahui, Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI/Polri untuk Perubahan (FP3) sebelumnya telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yidhoyono (AHY).

Koordinator FP3 Letnan Jenderal TNI (Purn), Ediwan Prabowo menilai, AHY pantas menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Anies Baswedan. Menurutnya, AHY telah memenuhi kriteria.

"Bagi kami, di mata kami, bapak AHY tentu sangat memenuhi kriteria tersebut," kata Koordinator FP3 Letnan Jenderal TNI (Purn) Ediwan Prabowo di Hotel Yuan Garden, Kamis (6/7/2023).

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network