Ngalaksa merupakan upacara membuat suatu makanan dari tepung padi (laksa) dengan bumbu garam, kelapa, kapur sirih yang diaduk dan dibungkus daun congkok lalu direbus memakai air daun combrang.
Saat pengolahan menjadi makanan itu digelar juga kesenian Jentreng dan Ngekngek atau lebih dikenal dengan Tarawangsa. Saat Tarawangsa mengalunkan bunyi mistis yang walaupun hanya instrumen bunyi kecapi khas berbunyi Jentreng dan sebuah Rebab yang bunyinya ngek tapi penari yang mengikuti irama itu seperti tersihir.
"Inilah kelebihan dari Tarawangsa di Rancakalong dan jangan sekali-kali Anda mencela tarian itu. Sebab jika terdengar oleh para nayaga dan tokoh yang ada di panggung sekali sentuh Anda akan menari tanpa bisa dihentikan," kata Tatang Sobana dari Dewan Kebudayaan Sumedang, Rabu (9/8/2023).
Rancakalong disebut daerah para seniman di Kabupaten Sumedang. Dari tahun 1990-an kesenian khas daerah Kabupaten Sumedang hampir 34 jenis kesenian berada dan berasal dari Rancakalong.
Rancakalong memiliki banyak seniman karena merupakan tempat hijrah dan sembunyi seniman saat pemerintahan Prabu Geusan Ulun sebagai pewaris kerajaan Pajajaran dengan Sumedang Larang.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait