Hadis Ibnu Abbas diriwayatkan pula oleh Imam Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak, 2/343, No. hadis 3.333. Imam Adh-Dhiya Al-Maqdisi meriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, namun hanya disebut surat Hud dan Akhwatnya (surat-surat lain). (Al-Ahadits Al-Mukhtarah, 12/201, No. 219).
Selain itu, hadis ini disampaikan pula oleh sahabat yang lain, yaitu Sahl bin Sa’ad dalam riwayat Ath-Thabrani (Al-Mu’jam Al-Kabir, 6/148, No. 5804), namun hanya disebutkan surat Waqi’ah dan At-Takwir, juga disebutkan surat yang lain, yaitu Al-Haaqqah.
Lalu, Ibnu Mas’ud dalam riwayat Ath-Thabrani (Al-Mu’jam Al-Kabir, 10/102, No. 10.091), namun hanya disebut surat Hud dan Waqi’ah.
Selanjutnya, Anas bin Malik dalam riwayat Sa’id bin Mansur (Sunan Sa’id bin Manshur, 5/370, No. 1.109), namun hanya disebut surat Hud dan Akhwatnya (surat-surat lain) dari Mufashal.
Kemudian, Abu Juhaifah Wahab bin Abdullah As-Suwa’I dalam riwayat Ath-Thabrani (Al-Mu’jam Al-Kabir, 22/123, No. 318), Abu Ya’la (Musnad Abu Ya’la, 2/184, No. 880), dan At-Tirmidzi (Asy-Syamaail Al-Muhammadiyyah, 1/54, No. 42).
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait