Berawal dari Kisah Romantis, Ini Sejarah Lagu Halo-halo Bandung yang Dijiplak Malaysia

Rizal Fadillah
Potret Ismail Marzuki. (Foto: Wikimedia Commons)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Saat ini, lagu Halo-halo Bandung tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal itu dipicu oleh perbuatan tidak terpuji yang dilakukan akun YouTube bernama Lagu Kanak TV yang mengubahnya menjadi lagu Helo Kuala Lumpur.

Namun tahukah kamu, sejarah lagu Halo-halo Bandung yang diciptakan oleh Ismail Marzuki pada 1946 silam itu ternyata berawal dari kisah romantis.

Jika menyimak versi awal dari lirik lagu "Hallo Bandung" menunjukkan, lagu ini lahir sebagai ungkapan rasa rindu yang sentimental, bukan dimaksudkan sebagai lagu perjuangan. 

Dikutip dari berbagai sumber, liriknya berangkat dari kisah Ismail Marzuki yang sempat mengungsi ke Bandung bersama istrinya, Eulis Zuraidah demi menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta. 

Sayangnya, tak lama setelah mereka menetap di Bandung, terbit ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan Kota Kembang ini.

Kemudian, pihak pejuang Indonesia membalas dengan sengaja membakar rumah dan gedung di penjuru wilayah selatan Kota Bandung sebelum mereka meninggalkan kota pada 24 Maret 1946. Peristiwa ini pun dikenal sebagai Bandung Lautan Api. 

Ismail dan istrinya pun kembali ke Kota Batavia. Namun, kenangan indah selama menetap di Bandung selalu melekat dalam ingatannya. 

Hal tersebut mendorongnya untuk menciptakan lagu berbahasa Sunda dengan judul "Hallo Bandung". Tak hanya itu, ia juga menciptakan beberapa lagu lainnya seperti, "Bandung Selatan di Waktu Malam" dan "Saputangan dari Bandung Selatan".  

Peristiwa Bandung Lautan Api mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu "Hallo Bandung" menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan. 

Segera setelahnya, lagu Halo-halo Bandung menjadi sangat dikenal dan menjadi salah satu lambang perjuangan Kemerdekaan Indonesia melawan penjajah.

Meski lagu tentang tanah Sunda, kita akan menemukan kata "beta" dalam lirik lagu tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa kata "beta" dalam lagu ini diambil dari bahasa daerah Ambon, Maluku, yang berarti "saya".

Namun, ada pula yang mengatakan "beta" berasal dari bahasa Melayu. Berikut ini lirik lagu Halo-halo Bandung yang diciptakan Ismail Marzuki.

"Halo-halo Bandung, Ibu Kota Periangan. Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan. Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau. Sekarang telah menjadi lautan api. Mari bung rebut kembali," demikian bunyi lirik tersebut.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network