Sementara itu, Dimas Tri Aditiyo yang lebih dikenal sebagai Dimasta menjadi karakter dalam game tersebut, sehingga menjadi kekuatan tersendiri dari game simulasi berjalan (walking simulator) di mana pemain mengalami cerita dari sudut pandang orang pertama dan membenamkan diri dalam narasinya.
"Pemain harus menemukan petunjuk, memecahkan teka-teki, dan berinteraksi dengan hantu, dimana untuk game pertama ini akan berlangsung di kantor Radio Ardan sendiri, dimana ribuan cerita telah diceritakan," kata Dimasta.
Dimasta menuturkan, sesuai dengan gaya penceritaan Nightmare Side, game bercerita tentang Amira, seorang pekerja magang yang mengalami beberapa kejadian supranatural saat bekerja di acara Halloween Ardan.
"Sedikit yang orang tahu, kantor Radio Ardan adalah rumah bagi banyak kejadian supranatural yang dialami langsung oleh banyak karyawannya," imbuhnya.
Senada dengan Dimasta, Direktur Bisnis Hige Studio, Tibo mengatakan, dipilihnya Radio Ardan sebagai lokasi game bukan tanpa alasan. Satu diantarnya adalah banyak cerita dan pengalaman yang terjadi disini sehingga Nightmare Side The Game seperti sedikit mewujudkan theatre of mind yang dibangun dalam setiap cerita di kantor tersebut.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait