BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Warga Kota Bandung menjadi pasien pertama di Jawa Barat yang terinfeksi cacar monyet atau Monkeypox.
Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa mengatakan, gejala awal yang dialami oleh pasien tersebut yakni mengalami lecet di sekitar kemaluan.
"Pertama pasien mengalami lecet-lecet di sekitar kemaluan, itu pada tgal 8 Oktober 2023, kmudian tgal 14 Oktober pasien mengalami demam, tanggal 15 muncul papul-papul (benjolan) ditangan, kemudian di wajah sampai ke rambut," ucap Rochady, Senin (30/10/2023).
Setelah muncul banyak papul di beberapa bagian organ tubuh, kata Rochady, pasien kemudian berobat pada 23 Oktober 2023 ke puskesmas setempat. Setelah itu petugas surveilans dan puskesmas berkordinasi dengan Dinkes kota bandung.
"Koordinasi untuk dapat dirujuk ke RSHS pada tanggal 24 Oktober 2023, tanggal 24 dirawat di RSHS, kemudian tanggal 25 Oktober nya diambil sampel pemeriksaan dan dikirim ke laboratorium kemenkes RI," katanya.
Rochady mengatakan, hasil pemeriksaan sampel sendiri keluar pada 27 Oktober 2023. Saat itu, Kementerian Kesehatan menyatakan pasien positif terkena cacar monyet.
"Hasil laboratoriumnya positif, tanggal 28-29 Oktober kami koordinasi dengan RSHS, Dinkes Bandung dan Dinkes Jabar, untuk tindak lanjut. Bila tidak ada kegawatdaruratan atau indikasi rawat intensif, maka akan di isolasi di RS Bandung Kiwari," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, kasus cacar monyet atau Monkeypox sudah masuk ke Jawa Barat. Hal itu ditandai dengan ditemukannya warga asal Kota Bandung yang positif cacar monyet.
"Iya (Monkeypox sudah masuk Jabar), satu, kasus dari Bandung itu dilaporkan oleh kemenkes, Dirjen P2P Kemenkes," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa, Senin (30/10/2023).
Rochady mengatakan, saat ini pihaknya intens melakukan koordinasi dengan Dinkes Kota Bandung untuk melakukan tracing atau pelacakan kontak erat.
"Kami dari Dinkes Jabar dan Dinkes Kota Bandung sedang berkoordinasi untuk menemukan orang yang kontak erat dengan satu orang warga yang positif Monkeypox," ucap Rochady, Senin (30/10/2023).
Menurutnya, pelacakan kontak erat ini penting dilakukan agar mencegah penambahan kasus baru di wilayah Jabar, khususnya Kota Bandung. Sebab, penyakit ini muncul karena penularan langsung, dari pasien yang positif.
"Pelacakan kontak erat dilakukan untuk dapat diberikan pencegahan timbulnya gejala penyakit cacar monyet. Agar tidak menularkan kepada orang lain," ungkapnya.
Rochady menjelaskan, kasus Monkeypox pada dasarnya ditemukan pada orang yang dengan imunitas rendah atau daya tahan menurun, termasuk pada orang dengan HIV/AIDS. Dia pun meminta, agar masyarakat tetap menjaga kesehatan tubuh.
"Diharapkan masyarakat umum menjaga imunitas nya dengan makanan diet seimbang dan olahraga serta minum suplemen vitamin," ujarnya.
Rochady berharap, masyarakat yang merasakan beberapa gejala yang mengarah pada penyakit cacar monyet segera melaporkan pada puskesmas atau dinas kesehatan di masing-masing kabupaten/kota untuk mendapatkan penanganan.
"Kalau yang merasa imunitas nya turun yang kontak lama dengan pasien yang gejalanya seperti cacar segera melaporkan diri," imbuhnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait