BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat, ada 23 bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak awal November 2023. Dari jumlah itu, peristiwa angin puting beliung dan tanah longsor paling mendominasi.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, sejak awal November 2023 bencana hidrometeorologi paling banyak terjadi di beberapa wilayah Bogor Raya dan beberapa wilayah Bandung.
"Total dari awal bulan November (2023) sampai kemarin itu laporan yang kita terima ada satu laporan banjir di Cianjur, lalu untuk kejadian tanah longsor ada tujuh yang kami terima (laporannya), sama angin puting beliung ada 15 kejadian," ucap Hadi, Senin (6/11/2023).
Selain di wilayah Bogor Raya, kata Hadi, peristiwa bencana tanah longsor juga ada di Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur. Dua daerah ini paling banyak melaporkan peristiwa tanah longsor.
"Untuk laporan longsor yg kami terima ada di Kabupaten Bogor, kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Kota Bogor. Nah untuk angin puting Beliung nya itu laporannya itu ada di Kota Bogor juga, Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, dan Ciamis," katanya.
Hadi mengatakan, dengan mulai banyak peristiwa bencana alam, pihaknya akan segera melakukan koordinasi bersama dengan kabupaten/kota untuk melakukan mitigasi kebencanaan. Apalagi, saat ini sudah mulai masuk musim penghujan.
"Kami akan mengadakan rakor denga BPBD kabupaten kota (di Jabar) untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Jadi kita akan adakan rakor Dengan kabupaten kota," jelasnya.
Selain itu, dari segi kesiapsiagaan kebencanaan BPBD kabupaten dan kota juga harus mempersiapkan segera mungkin. Sebab menurutnya, peristiwa bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Sehingga mitigasi penting dilakukan.
"Kami harus bersiap, karena kan kondisi alam ini sudah memberikan tanda, sehingga dengan peralihan musim ini kta harus menyiapkan diri baik dari sisi personil ataupun sumber daya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait