BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kasus rentenir telah memakan banyak korban harta. Bahkan, ada yang kehilangan nyawa karena tak kuasa menanggung lilitan utang kian membengkak.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, dalam menyelesaikan masalah jeratan rentenir harus dilakukan secara keroyokan. Bukan hanya untuk membebaskan, tapi juga melatih agar masyarakat berdaya supaya memiliki kemampuan menopang kehidupan.
"Harus keroyokan menangani hal rentenir. Rentenir memang identiknya dengan persoalan keuangan. Tapi setelah itu, masyarakat harus berdaya. Maka dari itu butuh banyak stakeholder terkait," ucap Ema saat meresmikan Kampung Bersih Rentenir (KBR) di RW 11 Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Jumat (8/12/2023).
Ema mengatakan, rentenir itu ibarat senja. Awalnya begitu menggoda seperti diberikan cahaya kehidupan. Seiring dengan waktu, senja itu menjadi redup dan gelap.
"Dari pinjam Rp3 juta, jadi hilang tempat tinggal karena harus bayar utang yang sudah berbunga sampai Rp500 juta. Bunganya menjerat hingga mematikan kehidupan orang. Ada kasus karena terjerat rentenir sampai mengakhiri hidup lebih cepat," ungkapnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait