Komunitas Sarasa KBB Ajak Generasi Z Melek Politik dan Tak Golput di Pemilu

Adi Haryanto
Komunitas Sarasa KBB ketika menggelar edukasi politik kepada seratus orang generasi milenial dan Gen Z agar generasi muda tidak apatis serta mau menyalurkan hak politiknya dalam Pemilu 2024. Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Generasi Z dan milenial di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diajak untuk tidak apatis terhadap dunia politik. Mereka harus berperan aktif menyuarakan hak politiknya dalam pesta demokrasi untuk menentukan nasib bangsa ke depan.

Guna mendorong hal tersebut komunitas muda yang tergabung dalam Satu Rasa (Sarasa) KBB, menggelar kegiatan edukasi politik kepada sekitar seratus orang generasi Z dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Tujuannya agar generasi muda menjadi lebih melek terhadap politik.

"Generasi muda harus terlibat aktif dalam politik, jangan golput, dan harus memiliki pilihan yang bisa menentukan nasib bangsa ke depan," kata Ketua Sarasa KBB, Tony Sukma Akbar (34) saat ditemui usai kegiatan di Rumah Makan TNT Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, KBB, Minggu (7/1/2024).

Dikatakannya, pertimbangan dari dibentuknya Sarasa KBB adalah agar anak-anak muda memiliki wadah berkegiatan yang positif. Sebab anak muda sekarang seringkali mudah terprovokasi dan terjerembab dalam kegiatan negatif, seperti narkoba atau kelompok geng motor.

Sehingga melalui Sarasa KBB mereka diajak untuk berpikiran maju dalam berpolitik. Apalagi saat ini momentum menjelang Pemilu mereka harus mengenal sosok pemimpin bangsa, atau perwakilan yang akan duduk di legislatif yang merefresentasikan wakil rakyat.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak muda khususnya Gen Z berperan dalam menentukan pemimpin Indonesia ke depan. Serta membangun citra yang lebih baik di masyarakat dengan tidak mudah terprovokasi, tidak menyebar fitnah dan hoaks," tegasnya.

Komisioner KPU KBB periode 2018-2023, Rovi'i yang jadi nara sumber dalam kegiatan ini mengapresiasi kaum muda yang mau aktif meningkatkan literasi politiknya. Paling tidak mereka bisa memastikan apakah sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mengenal figur-figur yang akan dipilih.

"Apa yang diinisiasi oleh Sarasa KBB ini sangat positif karena bisa mengumpulkan generasi muda lalu memberikan edukasi soal politik. Mengingat generasi milenial maupun Gen Z masuk dalam kategori emosional voter yang rentan terpengaruhi hoaks jika tidak diberi treatment yang tepat," tuturnya.

Sebagai figur yang pernah terlibat sebagai penyelenggara Pemilu, dirinya merasa masih memiliki kewajiban moral dalam mengedukasi generasi muda soal pesta demokrasi. Di sisi lain jumlah anak muda di KBB sekitar 400 ribu, dan di Pemilu 2019 ada sekitar 100 ribu suara tidak sah yang salah satunya kontribusi dari pemilih muda.

"Makanya pendidikan politik ke anak muda itu penting. Jangan sampai ketika mereka sudah datang ke TPS tapi karena ketidaktahuan, suara mereka jadi tidak sah, sebab tidak mencoblos partai dan juga tidak ke figur calon," pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network