Kepala BNPB Apresiasi Respons Cepat Kodam Siliwangi terhadap Bencana Banjir Dayeuhkolot

Agus Warsudi
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengapresiasi respons cepat Kodam III Siliwangi dalam penanganan bencana banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (FOTO: Pendam Siliwangi)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengapresiasi respons cepat Kodam III Siliwangi terhadap penanganan bencana banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung

"Sehingga dalam setiap penanganan bencana alam di Jabar, BNPB selalu melibatkan Kodam III Siliwangi dan pihak terkait secara kolaboratif," kata Kepala BNPB dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir Dayeuhkolot, Senin (15/1/2024).

"Saya berharap tanggap darurat bencana banjir cukup hingga 7 hari dan tidak sampai diperpanjang hingga 14 hari. Sehingga harus dioptimalkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak. Selanjutnya, ke tahan rekonstruksi dan rehabilitasi," ujar Kepala BNPB.

Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko mengatakan, Kodam III Siliwangi berkomitmen akan selalu hadir untuk membantu mengatasi kesulitan, terutama bencana alam yang dialami masyarakat Jawa Barat.  Seperti dalam penanggulangan bencana banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

"Begitu terjadi banjir, Kodam III Siliwangi langsung mendirikan dapur umum dengan mengerahkan satuan Bekangdam III Siliwangi untuk menyiapkan makanan bagi warga yang mengungsi serta para relawan. Kami sediakan 510 bungkus makanan untuk pengungsi dan petugas penanggulangan," kata Pangdam.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, seluruh masyarakat Kabupaten Bandung harus waspada terhadap ancaman bencana alam karena saat ini curah hujan sangat tinggi di seluruh wilayah Jabar.

Menurut Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily, penanganan bencana banjir Dayeukolot harus dilakukan secara komprehensif, dari hulu hingga hilir melibatkan semua pihak terkait, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten, PUPR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Kodam III Siliwangi, maupun masyarakat.

"Untuk penanganan jangka panjang harus dibangun folder-folder air baru untuk mengatasi banjir tahunan yang merendam Kabupaten Bandung. Keberadaan folder air diharapkan dapat mengurangi dampak banjir saat debit air sangat tinggi," kata Kang Ace.

Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengatakan, Jabar dan Kabupaten Bandung memang rawan bencana karena kontur alam banyak gunung dan dilintasi sejumlah sungai.

Tiga hari lalu, kata Kang Ace, curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan bencana banjir. Ini perlu penanganan khusus. Terdapat enam kecamatan terdampak dan 26.000 warga mengungsi.

Tentu ini harus menjadi perhatian semua pihak. Sebetulnya, Presiden Jokowi dan Bupati Bandung telah meresmikan kolam retensi di Cieunteung, Andir, dan di Kota Bandung. Seharusnya kolam retensi itu bisa menangani 70 persen debit air. 

"Tetapi kemarin, ternyata ini (kolam retensi yang telah dibangun) belum mampu menyerap air yang begitu tinggi," ujarnya.

Saat bencana banjir terjadi, ujar Kang Ace, kebetulan sedang berada di Kertasari, wilayah yang jadi pusat perhatian Kodam Siliwangi. Terutama Situ Cisanti.

Kepala desa menyampaikan bencana itu telah 5 tahun terakhir kembali terjadi. Salah satu penyebabnya, beberapa dataran tinggi di Kertasari, sudah kembali ditanami oleh tanaman yang tidak memiliki akar kuat. Sehingga, sedimentasi kembali terjadi.

"Ketika saya datang ke Dayeuhkolot, Ciparay, Bojongsoang, Tegalluar, banyak yang terkena banjir. Sabtu saya keliling, ternyata infrastruktur untuk penanganan banjir belum tuntas. Folder-folder air yang telah dibangun belum mampu menampung saat debit air tinggi," ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.

Kang Ace meminta segera susun desain untuk membangun folder-folder air baru atau embung, termasuk yang paling penting mengaktivasi kembali program Kodam III Siliwangi, Citarum Harum, normalisasi DAS Citarum. Terutama dataran-dataran tinggi di hulu jangan ditanami tanaman lunak agar tidak terjadi sidementasi.

"Penanganan bencana banjir Kabupaten Bandung tidak bisa ditangani secara parsial, harus komprehensif. Dari hulu, aliran sungai, hingga mendasain agar genangan air tidak terlalu lama," 

Seusai Rakor Kepala BNPB didampingi Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko, Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily meninjau lokasi tanggul jebol dan tempat pengungsian di Pasigaran, Kecamatan Dayeuhkolot. Dalam kunjungan itu, Kepala BNPB membagikan bantuan sembako kepada korban banjir.

Editor : Ude D Gunadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network