BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menekankan, agar semua stakeholders harus mengantisipasi bencana alam seperti banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Bey Machmudin saat memimpin apel Kesiapsiagaan Bencana pada Pemilu 2024 di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (2/2/2024).
Bey mengatakan, bahwa Jabar merupakan salah satu provinsi yang rawan bencana alam. Hal ini pun berpotensi menghambat distribusi logistik pemilu sampai ke pelosok, atau bahkan menghambat pencoblosan karena tempat pemungutan suara (TPS) terendam banjir.
"Kita tahu bahwa Jabar provinsi rawan bencana, dan juga berdasarkan informasi dari BMKG puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2024," ucap Bey.
Bey mengatakan, sebagai daerah dengan jumlah pemilih terbanyak yang tersebar di 140.457 TPS, maka akan berdampak signifikan pada kelancaran pemilu secara keseluruhan jika Jabar terganggu bencana.
"Peningkatan kesiapsiagaan oleh semua pihak perlu dilakukan, mitigasi terhadap kemungkinan adanya bencana pada saat pelaksanaan pemilu. Pemerintah, dalam hal ini adalah TNI/Polri. Masyarakat, dunia usaha, media dan juga perguruan tinggi (akademisi)," katanya.
Bey pun meminta, KPU sebagai penyelenggara pemilu perlu memetakan TPS di lokasi rawan bencana.
"Tadi saya sampaikan kepada perwakilan KPU, mohon agar para anggota KPPS yang ada di TPS diberikan kewenangan seandainya terjadi bencana untuk melakukan tindakan - tindakan yang harus diambil," imbuhnya.
"Jadi tidak perlu menunggu lama - lama lagi untuk mengambil tindakan yang perlu dilakukan," tambahnya.
Bey mencatat, Kabupaten Bogor jadi daerah yang paling rawan bencana di Jabar. Karenanya, kewaspadaan harus dilakukan di semua daerah tanpa terkecuali.
"Saat ini 1.800 personel BPBD telah siaga di setiap kecamatan dibantu TNI, Polri dan para relawan," ujarnya.
Terkait dengan kesehatan petugas KPPS, Bey mengatakan Dinkes Jabar telah berkoordinasi dengan puskesmas di kabupaten dan kota.
"Jadi pada saat pemilu petugas puskesmas harus siap siaga, seharusnya siap siaga nanti kami minta koordinasi lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan mengatakan, apel besar merupakan inisiasi BPBD guna mendukung penyelenggaraan pemilu yang aman dari bencana. Sebelumnya BPBD telah melaksanakan pelatihan gabungan meningkatkan skill competition antara BPBD dan para relawan se-Jabar.
"Ada dua momen krusial saat pemilu khususnya pemungutan suara dan rekapitulasi suara," pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait