BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan perlu perbaikan sistem terkait pembagian tugas dan kesehatan dalam pelaksanaan Pemilu melihat banyaknya petugas yang sakit bahkan hingga meninggal dunia.
Diketahui, Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Jajang Safaat gugur dalam menjalankan tugas pada Pemilu 2024 pada Jumat (16/2/2024).
Anhar mengatakan, pihaknya telah menerima 345 orang petugas Pemilu di posko kesehatan selama Pemilu berlangsung.
"Ini bukan anggota KPPS saja, ada petugas pemilu seperti Linmas dan Panwaslu. Total kemarin yang masuk ke data kami itu 345 orang yang kami layani dari 30 kecamatan," katanya.
"Sementara yang masuk ke rumah sakit itu 10 orang, 8 sudah pulang, 1 meninggal dan 1 pasien baru masuk hari kemarin di rumah sakit Bandung Kiwari," tambahnya.
Oleh karena itu dirinya meminta KPU memperbaiki sistem yang dinilai kurang memperhatikan kesehatan para petugas Pemilu. Karena menurutnya kondisi kesehatan seseorang akan terus menurun jika melakukan pekerjaan yang berat.
"Kami mengharapkan ada perbaikan sistem. Tadi Pak RW mengeluhkan jika caranya begini tetap saja akan banyak yang sakit. Saya pikir masuk akal," kata Anhar, Sabtu (17/2).
"Apakah bisa dilaksanakan menjadi 2 hari? Hari pertama untuk pencoblosan, hari kedua perhitungan, misalnya. Saya kurang paham secara aturan bagaimana, tapi dari sisi kesehatan melihat kalau sistemnya masih seperti ini berat. Sesehat apapun orang kalau harus begadang apalagi dengan tekanan," bebernya.
Ia juga meminta KPU untuk mengedepankan kesehatan para petugas pemilu. Salah satunya dengan memperhatikan asupan makanan sebelum bertugas.
"Jaga kondisi badan, salah satunya saya meminta KPU mewajibkan mereka sarapan. Karena dari situ mulai tidak dirasa, ketika pencoblosan sore baru terasa mual segala macam," jelasnya.
Ia berharap, para petugas pemilu mampu menjaga kesehatannya, belajar dari pengalaman saat ini.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait