“Banyaknya gempa saat ini memberi bukti bahwa masih banyak jalur sesar aktif di Jawa Barat yang belum terpetakan.”
Banyak yang mungkin bertanya-tanya mengapa akhir-akhir ini banyak terjadi gempa bumi. Pertanyaan tersebut dilontarkan masyarakat terkait rangkaian gempa yang terjadi pada awal tahun 2024 hingga saat ini.
Salah satu peristiwa paling mencolok adalah Gempa tektonik bermagnitudo terkuat contohnya terjadi pada 25 Februari 2024, pukul 20:07 WIB. Guncangan itu dirasakan warga Surade Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Cijaku, Cibadak, Labuan, Sawarna Klapanunggal, Garut, Tanjung Lesung, Sidareja, Cigeulis, Panimbang, serta Bandung.
Tepat seminggu kemudian, Minggu 3 Maret 2024, Jawa Barat kembali diguncang gempa tektonik berkekuatan 2,9 SR. Warga Garut dan Bandung bisa merasakan Lindu pada pukul 09:16 WIB. Gempa tersebut berkekuatan III MMI, dan konon gempa yang terjadi di dalam rumah terasa seperti ada guncangan nyata, seperti ada truk yang lewat.
Setelah diusut, Pusat gempa berada 23 kilometer barat daya Kabupaten Garut. Kedalaman gempa tergolong dangkal yakni 5 km. “Hal ini disebabkan adanya aktivitas sesar lokal,” kata Hartanto, Direktur BMKG Wilayah II Tangerang.(*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait