Aksi tersebut sontak menarik atensi banyak mahasiswa, ratusan mahasiswa ikut berdiri dan menyambut sorak sorai dan bertepuk tangan setiap kali orator mengucapkan “hidup mahasiswa” dan “hidup rakyat indonesia meski kerap dihalangi oleh aparat keamanan.
Mahasiswa Fakultas Hukum 2022 Unpar sekaligus Koordinator Lapangan Aksi Mahasiswa, Lawrance Luhut Situmorang mengatakan, kontestasi politik 2024 tidak layak lagi dikatakan sebagai pesta rakyat, karena nyatanya pesta demokrasi tersebut hanya milik segelintir orang.
“Kontestasi politik 2024 tidak layak lagi dikatakan sebagai pesta rakyat, Pemilu 2024 hanyalah pesta Presiden Jokowi serta oligarki yang ada di belakangnya dan Pemilu 2024 kemarin hanyalah sebagai ajang untuk mempertahankan dinasti kekuasan Jokowi,” ujarnya.
Lalu Luhut, mencontohkan beberapa pelanggaran etik yang dilakukan oleh putra sulung Presiden Indonesia, Jokowi sebagai bentuk dinasti kekuasaannya. Diketahui, Gibran Rakabuming Raka diputuskan melanggar kode etik melalui putusan MKMK Nomor 02/MKMK/L/11/2023.
“Hal ini ditunjukkan pula secara culas melalui pembangkangan konstitusi yang mengakibatkan anak dari Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka dapat maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto,” jelasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait