BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dua wilayah di Jawa Barat dilanda banjir bandang hingga longsor di waktu yang bersamaan, yakni Minggu (24/3/2024) malam. Peristiwa bencana alam tersebut membuat rumah warga, dan tempat ibadah rusak hingga adanya korban jiwa.
Peristiwa banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat terjadi di Desa Sinargalih yang mengakibatkan jembatan terputus, jembatan merupakan penghubung antara Sinargalih dengan Cijambu.
Selain itu, di Kampung Joglo dikabarkan 10 unit rumah terendam, satu unit rumah terancam, dan satu unit sawah terdampak.
Adapun di wilayah Kampung Ciawi terendam banjir dengan ketinggian 3 M. Dilaporkan juga terdapat satu korban dilarikan ke rumah sakit karena tenggelam.
Sementara itu, longsor melanda Desa Cibenda tepatnya di Kampung Gintung yang mengakibatkan 30 bangunan tergusur dan tertimpa tanah. Kejadian itu setidaknya mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 9 orang hilang dan ratusan warga dievakuasi.
Sedangkan untuk peristiwa banjir dan longsor di Kabupaten Bogor terjadi di Babakan Rawa Haur, Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang dan Kampung Jambu Lebak, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, pada Minggu (24/3/2024) malam.
Peristiwa ini membuat satu orang hilang, dan menyebabkan dua orang luka berat dan tiga orang luka ringan.
Menanggapi peristiwa bencana alam ini, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin memastikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pencarian korban hilang akibat longsor terutama di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Selain itu, status tanggap kebencanaan pun saat ini masih belum darurat. Artinya penanganan kebencanaan penuh masih dilakukan secara mandiri oleh kabupaten dan kota yang terdampak.
"Untuk Jabar belum (tanggap darurat), pencarian (korban) terus dilakukan kami minta kepada BPBD untuk menyelamatkan korban," ujar Bey, Senin (25/3/2024).
Bey juga mengingatkan terkait potensi cuaca ekstrem yang telah dikeluarkan oleh BMKG sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, cuaca ekstrem ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir Maret 2024. Sehingga, Bey mengimbau masyarakat bisa lebih berhati-hati.
"Memang kami sampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam situasi seperti ini. Karena berulang kali sudah dikatakan BMKG bahwa hujan ekstrim ini masih akan terus berlangsung sampai Maret," ujarnya.
Adapun, untuk dorongan relokasi bagi warga Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat yang terdampak longsor dan banjir, Bey menilai Pemprov Jabar perlu melakukan kajian lebih mendalam.
"Ini kan sudah ada peta dari PVMBG ada daerah merah, ada daerah hijau dan sebagainya. Tapi, relokasi itu kan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Nah ini kita pelajari lagi, bagaimana ke depannya. Nanti kita lihat lagi seperti apa," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait