MAKKAH, iNewsBandungRaya.id - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah mengimbau, jemaah haji untuk tidak bepergian ke luar kota perhajian di Makkah dan Madinah, Arab Saudi.
Kepala Daker Makkah, Khalilurahman mengatakan, sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi, kota perhajian hanya terdiri dari dua kota, yakni Mekkah Al-Mukaramah dan Madinah Al-Munawaroh.
"Kami sampaikan kepada jemaah haji Indonesia yang sudah di Kota Makkah maupun yang akan menuju Kota Makkah kami menghimbau supaya tidak melakukan perjalanan diluar kota-kota perhajian seperti Thoif atau Jeddah karena pemeriksaan di musim haji sangat ketat," kata Khalilurahman di Sekretariat Sektor 7 Makkah, Selasa (4/6/2024).
"Ketika mereka keluar Kota Makkah maka akan mendapatkan masalah ketika di checkpoint ketika masuk pintu Makkah," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau bagi para jemaah haji lansia ataupun yang sakit agar tidak memaksakan diri dalam beribadah.
"Kami himbau juga para jemaah agar fokus beribadah di Makkah. Bagi yang sakit, atau lansia di persilahkan beribadah di musala tempat masing masing," ungkapnya.
Khalilurahman mengatakan, cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas bisa mencapai 44-26 derajat celsius, bahkan bisa mencapai 51 derajat celsius.
"Jadi kami mengimbau kepada jemaah haji untuk tetap tinggal di kota Makkah dan tidak melakukan perjalan di luar kota Suci Makkah demi keselamatan dan kenyamanan," imbuhnya.
Pihaknya juga mengingatkan, agar jemaah haji selalu membawa kartu identitas yang telah diberikan sejak di embarkasi.
"Jemaah haji mendapatkan kartu identitas yang diberikan ketika berada di embarkasih, kemudian mereka mendapatkan gelang identitas dan mendapatkan juga smart card. Ketiganya harus dibawa oleh para jemaah haji," katanya.
Khalilurahman menjelaskan, smart card menjadi kartu akses bagi jemaah haji untuk bisa masuk ke Padang Arafah, Muzdalifah, Mina dan ibadah tempat yang lainnya.
Sedangkan gelang identitas dan kartu identitas yang diberikan kepada jemaah haji itu dapat membantu petugas ketika jemaah haji terpisah dari rombongan atau pada saat mereka tersasar.
"Maka akan di bantu petugas untuk identifikasi dimana jemaah tersebut tinggal, sehingga memudahkan petugas untuk melayani dan mengantarkan jemaah tersebut kembali ke hotelnya. Sehingga menghindari jemaah yang tertinggal atau terpisah sampai berhari-hari," jelasnya.
Khalilurahman menyebut, hingga saat ini sudah ada 434 kelompok terbang (kloter) yang telah di Makkah.
"Untuk kloter yang sudah tiba saat ini sudah 434 atau sudah 73% jadi untuk yang belum datang kurang lebih 100 an kloter yang belum tiba di Kota Makkah, dan di perkirakan sebelum puncak haji atau sebelum tanggal 10 mereka sudah tiba di Kota Makkah semuanya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait