MQ Iswara Pimpin Penanaman 200 Pohon Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Rizal Fadillah
Direktur Eksekutif Pelija Foundation, MQ Iswara memimpin penanaman 200 pohon di Soreang, Kabupaten Bandung. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Peduli Lingkungan Jawa Barat (Pelija) Foundation melakukan penanaman 200 pohon di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (5/6/2024). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni.

Direktur Eksekutif Pelija Foundation, MQ Iswara menyoroti berbagai persoalan lingkungan, salah satunya mengenai Kawasan Bandung Utara (KBU).

Iswara mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan KBU belom dikelola dengan baik. Sehingga ketika hujan terjadi, Kota Bandung selalu merasakan dampak dengan adanya banjir.

"Untuk yang kesekian kalinya meminta kepada pemerintah provinsi untuk melakukan moratorium dulu. Moratorium pemberian izin pembangunan di wilayah KBU," ucap Iswara bersama jajaran pengurus Pelija Foundation.

Menurutnya, dampak lingkungan dari carut marutnya pengelolaan KBU begitu luar biasa. Ditambah cuaca yang tak menentu membuat banjir bandang bisa saja terjadi kapan pun.

"Selama itu masih terjadi, kami dari Pelija meminta pemerintah provinsi untuk melakukan moratorium. Jadi pemberhentian pemberian izin sementara kepada semua izin pembangunan di wilayah KBU," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar itu.

Keprihatinan lingkungan lain yang diutarakan Pelija adalah terkait penambangan pasir ilegal Galian C di wilayah Jabar selatan. Dari sekitar 620 perusahan, 400 di antaranya ternyata belum mengantongi izin.

Imbasnya, kurang lebih sekitar 14-16 kilometer pesisir pantai Jabar selatan rusak. Ditambah kerusakan jalan akibat muatan dump truck yang berlebihan.

"Penambangan tambang, kami mohon pemerintah provinsi betul-betul menyikapi masalah tersebut. Karena kerusakan lingkungan pada pesisir itu sangat luar biasa," ungkapnya.

Bergeser ke Jabar tengah, Iswara menyayangkan lahan hutan semakin kritis. Setidaknya sekitar 400 hektare kondisi hutan di Jabar masuk dalam kategori sangat kritis.

"Mohon ada tindak lanjut yang real dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah pusat, kami menyampaikan pada kesempatan hari lingkungan sedunia ini," ujarnya.

Iswara mengatakan, regulasi terkait lingkungan hidup dirasa sudah cukup. Tinggal ke depan yang harus ditekankan adalah mengenai penegakan hukum yang tegas dari pemerintah provinsi.

"Kami akan terus mengawal program yang sudah di program oleh pemerintah pusat  maupun pemerintah provinsi kabupaten/kota agar terjadi kesesuaian antara pembangunan dan lingkungan hidup," tuturnya.

Disinggung soal progran Citarum Harum, Iswara menilai, sejauh ini faktanya belum sesuai harapan. Oleh karenanya, program tersebut diharapkan dapat dilanjutkan oleh gubernur Jabar terpilih nantinya.

"Nampaknya program yang baik ini harus dilanjutkan, dulu bahkan ada target pada tahun berapa air itu bisa langsung diminum tapi sekarang kualitas airnya masih belum memenuhi syarat untuk itu," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network