P3R Unpad, kata Najib, menggunakan berbagai instrumen untuk menyeleksi para kandidat, baik instrumen bersifat internal maupun layanan dari beberapa lembaga di luar Unpad.
Misalnya, dari Assesment Center Indonesia (ACI), salah satu kegiatan yang sangat penting. Dari asesmen yang dilakukan, terlihat sense of business seseorang. Bagaimana dia melihat masa depan, kualitas leadership (kepemimpinannya), dan kondisi kesehatannya.
"(Kondisi) kesehatan (kandidat rektor) sangat penting bagi kami. Dari situ kami bisa melihat apakah seorang bakal calon rektor itu memang layak untuk di situ (menggemban jabatan Rektor Unpad)," kata Najib.
P3R Unpad, ujar Najib, mendapat bantuan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam melihat rekam jejak dan sumber kekayaan kandidat. Badan Intelijen Negara (BIN) juga membantu P3R Unpad melihat rekam jejak kandidat. Kominfo membantu melacak rekam jejak digital kandidat.
"Alhamdulillah, proses ini bisa berlangsung dan seluruh anggota Wali Amanat quorum, dari 17, lima hadir, menyatakan bahwa metodologi yang kami (P3R Unpad) terapkan telah tepat untuk mendapatkan tiga calon terbaik," ujar dia.
Najib berharap tiga calon rektor yang tersaring dari sejumlah bakal kandidat itu benar-benar tepat dan dapat membawa Unpad sesuai target yang telah dicanangkan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait