Berkat Terobosan Menag Yaqut, Jemaah Haji Indonesia Tidak Lagi di Mina Jadid

Rizal Fadillah
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, Ajam Mustajam. (Foto: Ist)

Menurutnya, penempatan jemaah haji Indonesia di Mina ada perubahan lokasi yaitu maktab 1 sampai 9 dengan jumlah jemaah kurang lebih 27.000. Selama ini maktab tersebut ditempatkan di wilayah Mina Jadid, kini direlokasi ke wilayah Muaishim.

Keuntungan dari relokasi ini, jemaah haji Indonesia tidak terlalu jauh dengan jamarat, sehingga dengan harapan bisa menambah kenyamanan jemaah haji dalam beribadah terutama lansia.

“Apabila ada orang yang mengatakan tidak menggunakan Mina Jadid membuat kepadatan jamaah dan antrian toilet yang panjang, saya sebagai Tim Monitoring dan Evalasi tidak melihat demikian," jelasnya.

"Karena, jika tidak ada tambahan kuota 20.000 saja, tingkat kepadatan tenda dan antrean toilet tetap saja panjang, bahkan tidak kurang dari sekarang, baik yang ada di wilayah Mina Jadid maupun di Muaishim,” tambahnya.

Selain itu, inovasi lain yang menjadi Langkah jitu Gusmen dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi Jemaah haji di masa puncak haji tahun 1445 H/2024 M adalah skema murur di Muzdalifah.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network