BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Elektabilitas calon Bupati Bandung Barat dari Partai Golkar KBB, Edi Rusyandi menjadi paling tinggi dibandingkan figur-figur lain yang saat ini bermunculan.
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia kepada 400 responden di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang telah memiliki hak pilih.
Metode sampel menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 4,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan para responden dari tanggal 14-19 Mei 2024. Hasilnya Edi Rusyandi berada diposisi teratas dengan memiliki elektabilitas 33,9% mengalahkan Hengki Kurniawan yang hanya meraih 29,9%.
Kemudian diikuti oleh Aa Maulana yang meraih elektabilitas 3,7%, Aep Nurdin 3,2%, Asep Dedi 2,7%, Ramzi 1,9%. Lalu dibawahnya menguntit Asep Ismail dengan 1,8%, Ernawan Natasaputra 1,1%, Asep Ilyas 1,1%, serta Sundaya dan Yayat T Seomitra masing-masing 0,8%.
"Alhamdulillah dari hasil survei, elektabilitas kader Golkar KBB Edi Rusyandi meraih poin tertinggi di antara para calon yang beredar saat ini. Bahkan mengalahkan Hengki Kurniawan," kata Ketua DPD Partai Golkar KBB Dadan Supardan saat ditemui, Selasa (2/7/2024).
Dadan mengatakan itu menjadi energi positif bagi Partai Golkar di KBB dalam menyongsong pelaksanaan Pilkada KBB 27 November 2024 mendatang. Sebab itu bisa menjadi barometer tingkat keterpilihan dan kesukaan masyarakat terhadap figur calon bupati KBB untuk lima tahun ke depan.
Saat ini Partai Golkar sedang memasuki fase survei tahap kedua dengan menggunakan lembaga survei yang berbeda. Lembaga survei itu sudah ditetapkan oleh DPP Partai Golkar agar bisa melihat hasil secara objektif. Hingga survei ketiga di akhir bulan nanti sebelum menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati di KBB.
"Tentunya kami berharap pada survei kedua dan ketiga untuk pasangan calon bupati dan wakil, kader Golkar tetap memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi," ucapnya.
Menurut Dadan yang juga anggota DPRD KBB ini, target Golkar adalah menempatkan figurnya menjadi calon bupati dan bisa terpilih memenangkan Pilkada.
Itu tentunya akan menjadi sejarah karena selama 17 tahun KBB berdiri, belum ada kader yang diusung Partai Golkar bisa menjadi orang nomor satu di eksekutif.
Apalagi momentum saat ini, lanjut Dadan, dianggap paling tepat karena berdasarkan hasil Pileg 2024 suara Golkar di KBB melejit signifikan. Bahkan dari asalnya hanya mendapatkan lima kursi di Pileg 2019, sekarang Golkar KBB bisa menempatkan delapan kursi wakilnya di DPRD KBB.
"Saat ini kami terus melakukan konsolidasi internal ke struktur partai, sayap-sayap partai, dan partai koalisi untuk mematangkan pemenangan Pilkada. Serta memberikan ruang seluas-luasnya agar putra darah maju di Pilkada KBB," pungkasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait