BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Arfi Rafnialdi dipastikan menjadi satu-satunya calon kuat yang dimiliki Partai Golkar sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung jika Atalia Praratya tidak maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024.
Kepastian itu didapat berdasarkan hasil survei kuantitatif yang dilakukan Indonesia Strategic Institute (Instrat) menjelang Pilkada Kota Bandung yang akan dilaksanakan pada November 2024 mendatang.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Arfi Rafnialdi memiliki elektabilitas 8,50 persen. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dari kader Partai Golkar lainnya.
"Arfi Rafnialdi terus meningkatkan potensi dirinya sebagai calon walikota Bandung, meninggalkan kesenjangan elektabilitas yang signifikan dibandingkan kader Golkar lainnya seperti Edwin Senjaya, Faisal Harris, Juwanda, dan Rizki Akbar Fatoni," ucap Direktur Instrat, Adi Nugroho dalam keterangannya, Senin (8/7/2024).
Adapun elektabilitas Edwin Senjaya sebesar 1,50 persen, Faisal Harris 2,25 persen, Juwanda, 1,00 persen dan Rizki Akbar Fatoni 0,50 persen.
Sementara dari partai politik lainnya, Muhammad Farhan dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menempati puncak popularitas dengan 68,25 persen, dan elektabilitas yang mencapai 10,5 persen.
Angka elektabilitas yang sama juga diraih oleh Siti Muntamah Oded dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus menunjukkan pengaruhnya melalui Erwin, yang semakin mantap dalam popularitas dan elektabilitas.
Sementara itu, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ada nama Andri Gunawan yang semakin menguat, mengungguli tokoh lain yang mendaftar dari PDIP seperti Ronal Surapraja dan Dandan Riza Wardana.
Sedangkan dari Partai Gerindra, belum ada tokoh yang menunjukkan popularitas dan elektabilitas yang signifikan.
"Ridwan Dhani Wirianata yang baru-baru ini ditugaskan oleh DPP Partai Gerindra, masih belum memperlihatkan upaya yang cukup masif untuk dikenal oleh publik Bandung," kata Adi.
Adi menilai, dengan mempertimbangkan dukungan dari partai politik dan kemungkinan koalisi, beberapa tokoh yang dipandang bakal kompetitif sebagai Cawalkot Bandung adalah Muhammad Farhan, Siti Muntamah Oded, Erwin, Andri Gunawan, dan Arfi Rafnialdi.
"Ridwan Dhani Wirianata harus segera meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya untuk bisa bersaing," ujarnya.
Menurutnya, selain nama-nama tersebut, masih ada potensi bagi beberapa tokoh lain untuk berkompetisi sebagai calon wakil wali kota. Pihaknya memprediksi akan muncul 3 hingga 4 pasangan calon wali kota-wakil wali kota dari berbagai koalisi partai.
"Untuk memastikan proyeksi yang lebih akurat, Instrat akan melakukan survei lanjutan menjelang pendaftaran pasangan calon ke KPU pada akhir Agustus mendatang," tandasnya.
Untuk diketahui, pencalonan Atalia Praratya di Pilwalkot Bandung 2024 terhalang restu sang suami, Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat itu tak memungkiri jika survei Atalia untuk maju di Pilwalkot Bandung tinggi pasca terpilih menjadi anggota DPR RI.
“Jadi waktu survei Pilwalkot Bandung ranking satu, padahal kita gak wara wiri,” ujar Kang Emil, sapaan akrabnya, dikutip dari YouTube Pandji Pragiwaksono.
Meski begitu, Kang Emil tidak menyetujui jika istrinya itu maju di Pilwalkot Bandung. Sebab menurutnya, akan terlihat tidak baik jika dirinya nanti menjabat kembali sebagai gubernur Jabar.
“Saya bilang gak usah lah, gimana ya saya Gubernur Jabar, tiba-tiba istri saya karena survei bagus diambil opportunity nya terus jadi Wali Kota Bandung, berarti kita ngebahas anggaran di kamar ya, kan ga elok ya,” katanya.
Maka dengan tegas, Kang Emil mengumumkan tidak mengizinkan Atalia untuk maju di Pilwalkot Bandung meski telah mendapat surat tugas dari Partai Golkar.
“Maka per hari ini, saya tidak mengizinkan opportunity besar itu diambil istri saya, karena gak elok,” tegasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait