BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bersama jajaran direksi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati agresif mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kinerja bisnis.
Langkah yang sudah ditempuh pada Juli ini adalah mengupayakan harga avtur bisa turun. Kesepahaman ini sudah dibahas oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin bersama Pertamina dan segera ditindaklanjuti dokumen kerja sama.
Hal tersebut bertujuan menarik maskapai membuka layanan penerbangan atau rute baru dari Bandara Kertajati.
Terbaru, Pemprov Jabar terbuka bagi investor yang ingin menanamkan investasi di BIJB Kertajati. Evaluasi perlu dilakukan agar Bandara Kertajati menarik bagi para investor, sekaligus meninjau kembali jika ada persyaratan yang terlalu ketat.
"Kuncinya adalah penerbangan. Kami berupaya menghadirkan rute-rute baru. Selain angkutan penumpang, fasilitas kargo juga akan terus ditingkatkan," ucap Bey, Senin (15/7/2024).
Sementara itu, Komisaris Utama BIJB, Dedi Taufik langsung melakukan langkah strategis mencari peluang kerja sama dengan berbagai pihak. Tujuannya, agar Bandara Kertajati bisa maksimal melayani beragam penerbangan.
"Kalau untuk penerbangan umrah dan haji, BIJB ini harus bisa menjadi andalan. Layanan lain pun harus bisa mengimbangi. Kami terus upayakan itu, terutama rute baru," ujar Dedi.
"Kami sudah bertemu dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI, membahas kerja sama embarkasai atau debarkasi pekerja migran Indonesia asal Jabar, potensinya 98,430 orang per tahun bisa terbang melalui BIJB," lanjutnya.
Di sisi lain, BIJB pun terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak lain. Salah satu yang sudah dilakukan adalah menggelar pameran bertajuk Jabar Motekar melalui programGerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Acara tersebut berlangsung sejak 25 Juni hingga 22 Juli 2024. Beragam produk lokal hasil UMKM dan informasi pilihan destinasi wisata bisa ditemui di sana.
"Kami sangat terbuka untuk yang ingin menyelenggarakan acara, terutama yang bisa berdampak pada perekonomian masyarakat," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait