MALUKU UTARA, iNewsBandungRaya.id - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Polda Maluku Utara berkomitmen mencegah hoaks atau berita bohong untuk menciptakan Pilkada Serentak 2024 pada November 2024 damai.
Komitmen FKUB dan Polda Maluku Utara itu disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pilkada Serentak 2024 di Batik HotTernate, Rabu (17/7/2024).
Diskusi tersebut mengusung tema "Peran Tokoh Agama dalam Menolak Isu SARA dan Hoax untuk mewujudkan Pilkada 2024 yang Aman dan Damai di Maluku Utara".
Ketua FKUB Maluku Utara Adnan Mahmud mengatakan, hasil survei Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dari Bawaslu menyebutkan, Provinsi Maluku Utara berada di posisi ke-3 paling rawan. Sedangkan Polri mendudukan Maluku Utara di posisi ke-2 IKP.
"Hoaks dan kampanye hitam paling rawan terjadi di Maluku Utara. Karena itu, perlu peran tokoh agama agar dapat berkontribusi dalam menciptakan situasi sejuk sehingga pilkada aman, damai dan sukses," kata Ketua FKUB Malut.
Selain hoaks dan kampanye hitam, ujar Adnan, isu yang harus diantisipasi adalah Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) untuk kepentingan pribadi.
“Kami berharap masyarakat terutama tokoh agama dan pemuda yang ikut dalam dialog, dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait pemilu damai,” ujar Adnan.
Ketua FKUB Malut menuturkan, penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus netral, tak berpihak ke calon tertentu.
“Penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu, harus netral dan menjaga serta mengawal hak suara yang telah disalurkan masyarakat. Sebab kalau itu diselewengkan, pasti muncul ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyelenggara,” tuturnya.
Adnan berharap dengan banyaknya kegiatan kampanye cegah hoaks dari berbagai kalangan dan disiarkan berbagai media, tingkat kesadaran akan bahaya hoaks di masyarakat akan semakin cepat terbentuk. Akhirnya, ruang bagi para penyebar hoaks semakin sempit.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait