BANDUNG, iNewsBandungraya.id - DT09 band street rock asal Kota Bandung diadili dalam DCDC Pengadilan Musik di V.O.C Inlander Koffiehuis (The Park) Jl. Pahlawan no.70, Bandung, Jumat Malam (26/7/2024).
Grup Band yang terkenal dengan musik berteman sepakbola khususnya mengemas lagu-lagu Persib Bandung. Pada akhir 2023 lalu band ini bertandang ke Negeri Jiran, tepatnya di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia.
Tak berhenti di situ, DT09 melanjutkan ajang bertandangnya pada awal tahun 2024. Kala itu DT09 berkesempatan tampil menggebrak Yokohama, Jepang, dalam gelaran “14th Anniversary Baraya Viking Japan”.
Seluruh personil DT09 secara kompak hadir untuk diadili. Mereka ialah Rian (vokal), Marday (gitar), Syami (gitar), Dotro (bass), Tio (drum) dan Ubay (terompet). Mereka diminta pertanggungjawaban atas akibat “bertandang” ke Jepang pada awal 2024, dan atas karya musik mengikat tema sepakbola khusus Persib Bandung sejak 2009 silam.
Mereka diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela yang ditempati oleh Rully Cikapundung dan Henhen Herdiana. Pengadilan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dan jalannya persidangan diatur oleh Eddi Brokoli sebagai Panitera.
DCDC Pengadilan Musik sendiri merupakan sebuah program yang digelar untuk mengkaji karya-karya para pelaku musik yang telah berkembang di belantika musik Indonesia.
Sebagai terdakwa dalam persidangan, DT09 mempertanggungjawabkan karyanya dan kiprah bermusiknya di hadapan Hakim Ketua Persidangan, serta diuji oleh jajaran Penuntut Umum.
Grup musik DT09 yang didirikan pada tahun 2005 dibentuk dengan para personil Rian (vokal), Marday (gitar), Syami (gitar), Dotro (bass), Tio (drum) dan Uday (terompet). Meraka dipersatukan karena kegemarannya terhadap salah satu klub sepak bola kecintaan warga Bandung.
Berawal dari satu kumpulan supporter, mereka akhirnya meluaskan rasa bangganya dengan membentuk grup musik bertema sepak bola.
Dengan karya-karya yang sudah dilepaskan oleh DT09 adalah sederet single dan satu buah EP, diantaranya “Kebanggan Bandung”, “45x2”, “Tetap Bertahan”, “Realitas Kelas Pekerja”, “Bersama Kembali”, “Cabik”, “Sepak Bola Indonesia”, “Bertandang”, “Lima” dan EP Bola-bolaan.
Hampir 3 jam DT09 di cecar dengan banyak pertanyaan dari dua Jaksa Penuntut Umum Budi Dalton dan Pidi Baiq.
Sementara DT09 bersama personilnya yang di dampingi Pembela Rully Cikapundung dan Henhen terlihat santai dan penuh canda, ketika menjawab sejumlah pertanyaan dari jaksa penuntut umum Budi Dalton dan Pidi Baiq.
Man (Jasad) selaku Hakim, akhirnya mendapat kesimpulan dan memutuskan bahwa karya DT09 sangat layak mereka lolos dan bebas dari hukuman DCDC Pengadilan Musik.
Sebab, dalam persidangan berlangsung para personil DT09 mampu mempertanggungjawabkan atas karya yang telah dibuat, sehingga dinyatakan lolos dari jeratan DCDC Pengadilan Musik
Perwakilan DCDC, Agus Danny Hartono mengatakan DT09 merupakan band yang memiliki hubungan sangat baik bersama para fansnya. Band yang sangat roots, kalau secara roots sama dengan spirit yang kita punya, spirit kebersamaan dan pertemanan.
Mereka hadir dengan latar belakang suporter, hingga karyanya bisa memberi dampak lebih luas, termasuk kebersamaan dan membakar semangat untuk banyak pihak.
Agus Danny mengungkapkan, DCDC Pengadilan Musik kali ini memang sedikit berbeda karena terdakwa DT09 dibela oleh pemain Persib, Henhen Herdiana.
"Sebetulnya itu obrolan iseng saya ya dengan Coach Ezha kebetulan Pengadilan Musik itu perangkatnya itu-itu saja, kami ingin sedikit menampilkan berbeda ketika DT09 jadi terdakwa, akhirnya kami koordinasi dengan Coach Ezha manajer DT09, bisa misalkan hadirkan pembela yang lain daripada yang sudah kita punya, akhirnya ketemu dengan Henhen dan Henhen mengiyakan." Ucapnya Agus Danny.
Sementara Coach Ezha selaku Manager DT09 menyadari musik yang disuguhan DT09 memang sangat kental dangan aroma sepakbola. Tetapi tidak menutup kemungkinan DT09 menciptakan karya yang lebih universal agar bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.
"Kita kalau berbicara musik atau band ya harus bisa diterima secara universal ya, karena bukan tidak mau menutup diri mereka bisa diterima lagi oleh banyak orang, karya-karya kita didengar juga nggak hanya pecinta khususnya Bobotoh saja. Kita juga pengen dikenal juga atau bisa diterima karya kita oleh orang umum lah," tandas Ezha.
Ketika disinggung soal potensi hijrah dari musik berlatar belakang Persib atau Bobotoh, Coach Ezha secara tegas DT09 tak akan pernah meninggalkannya. Pasalnya secara ruh, band ini lahir dari kesamaan rasa dan kecintaan terhadap tim kebanggaan yaitu Persib.
"Kalau ngomongin keluar dari Persib kita tidak sama sekali tidak meninggalkan Persib, dan tidak akan pernah tinggal. untuk karya yang selanjutnya kita lebih universal tentang suporter dan juga klubnya. yang pasti untuk kecintaan terhadap Persib tidak akan kurang lebih sedikit dari DT09." pungkas Ezha. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait