Tren Minuman Manis Kemasan Penyebab Tingginya Angka Gagal Ginjal pada Anak

Rizal Fadillah
Minuman Manis Kemasan. (Foto: Ilustrasi/Caloriesecrets)

SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang menyampaikan, tren konsumsi gula saat ini di sebagian kalangan masyarakat sudah melewati batas.

Makanan dan minuman kemasan yang dijual bebas di pasaran disebut-sebut menjadi penyumbang terbesar penyebab penyakit tidak menular (PTM) diabetes mellitus dan gagal ginjal.

Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Sumedang, Aan Sugandi mengatakan, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan gagal ginjal.

"Semuanya tergantung pada gaya hidup masyarakat itu sendiri yaitu pola makan. Tren pola makan saat ini sejak kecil diarahkan pada pola makan yang tidak sehat. Contohnya dengan membiasakan minuman-minuman yang manis-manis," ucap Aan, dikutip Rabu (31/7/2024).

Aan menggambarkan, dampak buruk dari kebiasaan mengkonsumsi minuman dengan kadar gula yang berlebih.

"Tren saat ini berhubungan dengan angka gagal ginjal terhadap kalangan anak-anak cukup tinggi. Belum lagi Hemodialisa atau cuci darah di rumah sakit tergolong cukup tinggi dari golongan anak-anak usia dibawah 18 tahun," katanya.

Fenomena tersebut, kata Aan, menunjukkan bahwa hal ini terjadi karena sejak masa kanak-kanak cenderung membiasakan minuman-minuman manis. Berbeda dengan zaman sebelumnya dimana mana anak-anak tergolong sangat jarang minum-minuman kemasan.

"Sekarang air kelapa pun dalam bentuk kemasan, artinya kebiasaan itu mengakibatkan gagal ginjal dan kedua menyumbang angka diabetes mellitus jangka panjang di masa dewasa, kemudian pra lansia juga masa lansia," jelasnya.

Oleh sebab itu, angka kejadian hipertensi dan gula darah di setiap puskesmas cukup tinggi sehingga dua PTM itu menjadi standar pelayanan minimal.

Terutama, dalam melakukan pengobatan dan penanggulangan di puskesmas secara berkesinambungan, yang sejujurnya sampai saat ini pihaknya masih kesulitan mencapai angka 100 persen. 

"Mudah-mudahan tahun ini dengan program deteksi dini PTM khususnya gula darah dan tensi darah juga tingkat kolesterol ke setiap SKPD dan pesantren atau sarana pendidikan," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network