"Dalam mengusahakan keberdayaan petani Muhammadiyah mengajak gerak secara kolaboratif atau membangun kebersamaan. Kolaborasi itu dijalin secara pentahelix, yang melibatkan institusi pendidikan, masyarakat, swasta atau pemodal, dan ormas keagamaan yang dalam hal ini adalah Muhammadiyah," bebernya.
Menurutnya, gerakan kolaboratif ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, yang hingga saat ini nasib mereka masih jauh panggang dari api.
"Petani sebagai penyedia pangan, tapi tak jarang anak-anak dan keluarga mengalami kesusahan makan," ungkapnya.
Selain gerakan yang dilakukan secara kolaboratif, lanjut Haedar, juga dibutuhkan mendorong lahirnya produk kebijakan yang berpihak kepada para petani.
Mulai dari kebijakan hang mempermudah akses untuk pupuk, sampai kebijakan impor pangan di saat para petani sedang panen atau produk pangan dalam negeri jumlahnya melimpah.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait