GARUT, iNewsBandungRaya.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat menggelar acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Garut, Senin (30/9/2024).
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Garut, Rikeu Rahayu memaparkan tahapan Pilkada yang tengah berjalan, termasuk perekrutan petugas KPPS.
Pihaknya juga mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif dalam sosialisasi kepada keluarga dan tetangga, agar pada hari pemungutan suara tanggal 27 November mendatang, masyarakat dapat memilih dengan cerdas sesuai hati nurani.
“Saya harap setelah acara ini, kita semua membawa pulang pemahaman yang cukup untuk menyosialisasikan pentingnya partisipasi pemilih. Pilihlah dengan bijak dan nikmati prosesnya dengan semangat sesuai tagline memilih dengan riang gembira,” ucap Rikeu.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jabar, Agus Rahmat Nugraha menekankan pentingnya keterlibatan umat Muhammadiyah dalam Pilkada untuk memastikan pemimpin yang terpilih sesuai dengan nilai-nilai perjuangan dan moral yang diajarkan dalam organisasi.
“Kader Muhammadiyah perlu memahami politik dengan bijak, melihatnya sebagai bagian dari kehidupan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Melalui partisipasi aktif, kita dapat memilih pemimpin yang terbaik dan amanah bagi Jawa Barat dan Garut,” kata Agus.
Sekretaris PW Muhammadiyah Jabar, Acep Muharrom T Syamsudin mengingatkan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kapasitas tata kelola yang baik dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Jawa Barat memiliki potensi alam dan manusia yang luar biasa. Dengan pemimpin yang amanah, potensi ini dapat dikelola untuk kesejahteraan bersama. Kita harus bijak dalam memilih dan jangan terbuai janji-janji muluk tanpa bukti nyata,” ujar Acep.
Di tempat yang sama, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Jabar oleh Ahmad Buchori menekankan pentingnya menjaga netralitas dan integritas dalam pemilu, serta menghindari pengaruh politik uang yang dapat merusak demokrasi.
Ahmad juga mengajak peserta untuk aktif dalam mengawasi pemilu dan memastikan pemimpin yang dipilih memiliki nilai-nilai agama dan etika yang kuat.
“Jangan mudah tergoda janji kampanye. Pastikan calon yang kita pilih memiliki rekam jejak yang baik dan sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah,” ujarnya.
Pemerhati pemilu, Junaidin Basri membahas peran strategis pemilih muda dalam pemilu. Menurutnya, generasi muda lebih kritis dan cerdas dalam menyeleksi informasi dan keputusan politik.
Junaidin juga mengingatkan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi proses pemilu, terutama untuk mencegah penyimpangan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait