Dalam masyarakat Sunda, ujar dia, spiritualitas bukan sekadar ibadah, melainkan juga penghormatan terhadap alam, keluarga, dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Pemimpin masa depan harus mampu menjaga keseimbangan ini dengan kebijakan yang memupuk nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
"Jawa Barat tidak hanya membutuhkan pemimpin yang membangun infrastruktur, tetapi juga membangun manusia dan masyarakat yang harmonis," ujarnya.
Keempat, kata H Didit, pemimpin Jabar harus harmoni dalam siklus kehidupan, yaitu, memastikan keadilan sosial di setiap fase kehidupan.
Di dunia yang semakin dinamis, ucap H Didit, penting pemimpin mampu memahami siklus kehidupan rakyat. "Seorang pemimpin harus memastikan keadilan sosial di setiap tahap kehidupan warganya, dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut," ucap H Didit.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait