“Kita mulai dari Jakarta, beliau sekarang masih fokus dengan pengurangan sampah khususnya sampah organik di Jakarta.Dan beliau menugaskan saya untuk melihat TPA TPA lain yang mangkrak,” kata Diaz.
Maka dari itu, dia berharap dengan koordinasi yang lebih jelas seperti ini project TPPAS Legok Nangka juga bisa menyelesaikan permasalahan sampah di Bandung dan Jawa Barat. Selain itu juga bisa memberikan listrik kepada penduduk Jawa Barat, dan juga yang ketiga tentunya benefit mengenai karbon kredit.
“Jadi itu kenapa kita berada di sini dan berkoordinasi dengan Pak Bey Machmudin ” tandasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengakui adanya persoalan di TPPAS Legok Nangka yang diproyeksikan beroperasi pada 2028 mendatang. Salah satu kendala nya yakni masih terkendala administrasi soal perjanjian jual beli listrik (PJBL) bersama PLN.
Maka dari itu, Bey berharap dengan hadirnya Wamen Diaz dapat membantu mengatasi persoalan di TPPAS Legok Nangka sehingga tahapan groundbreaking bisa dipercepat.
“Jadi ada permasalahan tapi sudah kami sudah tetap mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi dengan kehadiran Pak Wamen mudah-mudahan bisa lebih cepat,” ujar Bey Machmudin. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait