BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Heboh, permohonan pengesahan pernikahan Rizky Febian dan Mahalini resmi ditolak oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Majelis hakim memutuskan untuk menolak permohonan tersebut karena salah satu rukun nikah tidak terpenuhi.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada satu rukun nikah yang tidak terpenuhi dalam pernikahan tersebut," ujar Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Suryana, dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.real, Selasa (26/11/2024).
Suryana menjelaskan bahwa Rizky Febian dan Mahalini perlu melakukan pernikahan ulang agar pernikahan mereka tercatat secara resmi oleh negara dan mendapatkan buku nikah.
"Oleh karena itu, langkah yang harus diambil adalah melakukan pernikahan ulang supaya mereka mendapatkan buku nikah, dan pernikahan mereka sah menurut agama dan negara," tambah Suryana.
Penyebab utama penolakan permohonan pengesahan ini adalah masalah pada wali nikah yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Mahalini yang telah menjadi mualaf sejak menikah dengan Rizky Febian pada 22 Juni 2024, tidak memiliki wali nikah karena keluarganya masih non-Muslim.
"Saat persidangan, terungkap bahwa yang menikahkan mereka adalah seorang ustadz, yang bertindak sebagai wali hakim karena Mahalini tidak memiliki wali," jelas Suryana.
Pemilihan wali nikah yang tidak sesuai dengan ketentuan ini menjadi faktor utama ditolaknya permohonan pengesahan pernikahan Rizky Febian dan Mahalini.
Menurut hukum yang berlaku, untuk mempelai perempuan yang mualaf, wali nikahnya haruslah wali nasab (yang memiliki hubungan keluarga dan beragama Islam).
Jika tidak ada wali nasab, maka wali nikah dapat diwakilkan oleh wali hakim, yaitu pejabat dari Kementerian Agama atau pejabat Kantor Urusan Agama (KUA).
"Undang-undang perkawinan mengatur dengan jelas bahwa jika mempelai perempuan tidak memiliki wali nasab, maka wali nikahnya bisa diwakili oleh wali hakim, dengan syarat tertentu," jelasnya.
Untuk itu, dengan keputusan ini, Rizky Febian dan Mahalini diharuskan untuk melaksanakan pernikahan ulang agar sesuai dengan ketentuan hukum dan agama.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait