"Orang-orang berharap kepada penceramah, apalagi yang merangkap sebagai pejabat, untuk memberi teladan. Pedagang es teh tersebut sedang berusaha mencari rezeki yang halal sesuai dengan kemampuannya. Tindakan seperti itu sebaiknya tidak ditiru," ungkapnya.
Sebelumnya, video ceramah Gus Miftah yang diambil di sebuah pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah, menuai kontroversi.
Dalam video tersebut, Gus Miftah memanggil seorang penjual es teh yang sedang berjualan di tengah kerumunan jamaah dan mengatakan, "Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Yaudah dijual lah *****," diikuti dengan kata-kata yang dinilai kasar.
Reaksi tawa dari jamaah yang hadir terlihat dalam video tersebut, namun ekspresi wajah penjual es teh menunjukkan ketidaknyamanan.
Kontroversi ini akhirnya memicu kritik di media sosial, sehingga Gus Miftah merasa perlu memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait