"Orang yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung. Orang yang sama dengan kemarin adalah orang yang rugi. Dan orang yang lebih buruk dari kemarin adalah orang yang binasa," ujarnya.
UAH menegaskan bahwa meskipun mahfuzat ini bukanlah hadis, nilai-nilainya diambil dari ajaran Islam yang mendorong umat untuk terus memperbaiki diri.
Menurut UAH, rahasia ajal adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia. Dengan merahasiakannya, manusia didorong untuk hidup dalam kebaikan tanpa mengetahui kapan akhir hidup mereka akan datang.
UAH juga mengingatkan agar umat tidak terjebak dalam rutinitas duniawi yang melalaikan mereka dari tujuan akhirat. Setiap aktivitas harus diarahkan untuk meraih ridha Allah.
Dalam ceramahnya, UAH menekankan pentingnya doa dalam setiap aktivitas. Doa bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga pengingat agar manusia selalu ingat kepada Allah dalam setiap langkah hidup.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait