"Tanggal 27 Rajab dianggap sebagai pendapat yang terkuat, karena rinciannya jelas dengan bulan dan tanggal. Pendapat lain tidak merinci tanggal," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai waktu terjadinya Isra Miraj, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa perbedaan tersebut bukanlah hal yang esensial dalam fiqih.
"Hakikat dari Isra Miraj bukanlah untuk mencari tahu waktu kejadian, melainkan untuk mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya," tegasnya.
"Jika pelajaran itu hanya berfokus pada waktu, maka tidak akan dirinci oleh Allah dan Rasulullah," tandasnya.
Dengan demikian, Ustadz Adi Hidayat menyimpulkan bahwa Isra Miraj lebih penting untuk dipahami sebagai sarana untuk mengambil hikmah yang dapat menjadi pedoman hidup bagi umat Islam, ketimbang fokus pada kapan tepatnya peristiwa tersebut terjadi.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait