“Yang diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, Nabi SAW punya kebiasaan meningkatkan amalannya saat memasuki bulan Sya’ban. Beliau langsung memberikan contoh kepada kita bagaimana cara meningkatkan amal ibadah, dan salah satu amalan spesifik yang banyak dikerjakan oleh Nabi SAW adalah puasa,” tutur UAH.
UAH juga mengungkapkan bahwa para sahabat Nabi sempat heran dengan kebiasaan Rasulullah SAW yang sering berpuasa pada bulan Sya’ban, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan puasa di bulan Rajab. Para sahabat kemudian menanyakan kepada Rasulullah tentang kebiasaan puasa beliau pada bulan Sya’ban.
"Bulan Sya’ban itu sebenarnya agung, tidak seperti yang kamu bayangkan. Sya’ban memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa, seperti halnya Rajab yang istimewa, dan Ramadhan yang lebih istimewa lagi," ujar UAH, menirukan perkataan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa banyak orang yang tidak menyadari keistimewaan bulan Sya’ban, meskipun bulan ini berada di antara dua bulan yang penuh keistimewaan dalam Islam, yaitu Rajab dan Ramadhan.
Keistimewaan Bulan Sya’ban
“Pertama, Nabi SAW mengatakan bahwa di bulan ini amal-amal kita secara langsung dilaporkan kepada Allah SWT. Allah Maha Mengetahui segala yang kita kerjakan, meskipun tanpa dilaporkan pun Allah sudah tahu, namun hal ini ingin menunjukkan suatu keistimewaan, sebagaimana malaikat-malaikat yang melaporkan amal kita kepada-Nya. Ini adalah suatu kebanggaan,” tutur UAH.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait