BPS Catat Kondisi Ekonomi Jabar Januari 2025 Relatif Stabil

Abbas Ibnu Assarani
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menghadiri penyampaian Rilis Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Jabar di aula kantor BPS Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, Senin (3/2/2025).(Foto: Biro Adpim Jabar)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id  - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kondisi perekonomian Jabar pada Januari 2025 relatif stabil. Hal ini terungkap dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis BPS Jabar, Senin (3/2/2025). 

Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman yang hadir dalam penyampaian rilis tersebut menuturkan, walaupun secara umum perekonomian Jabar sebulan terakhir ini relatif stabil, namun ada beberapa sektor yang trennya menurun dan harus diwaspadai. 

"Baru saja kami mengikuti rilis statistik untuk bulan Januari 2025. Secara umum ekonomi Jabar di bulan terakhir relatif stabil, tapi harus diantisipasi karena ada beberapa tren kurang baik," tutur Herman. 

Dalam kesempatan itu BPS Jabar merilis perkembangan pada lima sektor perekonomian antara lain, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHG), nilai tukar petani, ekspor-impor, pariwisata, dan transportasi. 

Terkait Indeks Harga Konsumen, Herman mengungkapkan, pada Januari 2025 inflasi Jabar turun menjadi -0,68 persen. Hal ini menurutnya tidak begitu baik karena inflasi seharusnya stabil atau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. 

"Inflasi kita turun menjadi -0,68 persen, kontribusinya dari sektor perumahan, air, dan listrik. Namun kita ketahui bahwa inflasi harus stabil jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah," ujarnya. 

Sementara untuk nilai tukar petani, nilainya di Januari 2025 meningkat menjadi 114,17 dari bulan sebelumnya 111,71. Artinya, posisi tawar petani relatif lebih baik. 

"Kalau ini menggembirakan, yaitu di Januari ini nilai tukar petani nilainya meningkat 114,17 dari bulan sebelumnya 111,71. Ini harus kita tingkatkan terus agar petani kita berdaya sehingga kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB naik tajam," ungkap Herman. 

Kondisi perekonomian Jabar pada sektor pariwisata, kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari 2025 mengalami penurunan menjadi 337 kunjungan. Padahal bulan sebelumnya mencapai angka 735 kunjungan. 

"Namun untuk wisatawan domestiknya mengalami peningkatan dari 13,6 juta menjadi 17,3 juta kunjungan," ucap Herman. 

Peningkatan juga terjadi pada sektor transportasi penumpang, terutama angkutan udara domestik dan kereta api. 

Menurut Herman, hal itu dipengaruhi oleh adanya kereta cepat Jakarta-Bandung. 

"Ini juga dampak dari Whoosh. Namun untuk transportasi barang perlu diwaspadai karena mengalami penurunan terutama untuk angkutan laut," sebutnya. 

"Jadi kesimpulannya ekonomi Jabar bulan terakhir ini relatif stabil, tapi banyak yang harus diwaspadai," tambah Herman.

Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menambahkan, neraca perdagangan di Jabar mengalami surplus sebesar 1,98 miliar dolar AS pada Desember 2024. 

Nilai ekspor mencapai 3,15 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 1,17 miliar dolar AS. 

“Surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan neraca perdagangan pada November 2024. Akan tetapi jika dibandingkan dengan Desember 2023, nilai surplusnya masih lebih tinggi,”  jelas Darwis. 

Disebutkan ekspor di Desember 2024 mencapai 3,15 miliar dolar AS, turun 1,96 persen dari 3,21 miliar dolar AS pada November 2024. Penurunan diakibatkan oleh turunnya kelompok nonmigas sebesar 2,41 persen. 

Secara year on year nilai ekspor mengalami peningkatan 9,56 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar 2,87 miliar dolar AS, diakibatkan oleh kenaikan kelompok non migas sebesar 10,40 persen. (*)

Editor : Abdul Basir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network