BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin memprediksi awal puasa Ramadhan 1446 H berpotensi jatuh pada tanggal 2 Maret 2025.
Thomas menerangkan, penentuan awal puasa dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu ilmu astronomi dan metode rukyat untuk menetapkan hilal.
"Dalam menentukan hilal, ilmu astronomi digunakan untuk menghitung posisi bulan, tinggi hilal, serta jarak bulan dari matahari untuk memprediksi apakah hilal dapat teramati atau tidak," ujar Thomas dikutip dari laman BRIN, Jumat (28/2/2025).
Lebih lanjut Thomas mengungkapkan, sejak 2021, pemerintah dan ormas Islam telah memperbarui kriteria penentuan hilal, yakni tinggi minimal 3 derejat dan elongasi 6,4 derajat. Kendati demikian, perbedaan penetapan awal puasa tetap bisa terjadi.
"Muhammadiyah yang sebelumnya menggunakan kriteria kalender Hijriah global tunggal kini kembali menggunakan metode wujudul hilal. Meskipun demikian, perbedaan penetapan awal bulan Hijriah kemungkinan tetap akan terjadi," lanjutnya.
Sementara itu, dalam analisis terbarunya per 28 Februari, posisi bulan di Aceh sudah memenuhi kriteria hilal. Kriteria baru ini ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura).
"Berdasarkan analisis garis tanggal, pada 28 Februari 2025 saat maghrib di wilayah Indonesia menunjukkan posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS di wilayah Aceh, dengan posisi bulan di Banda Aceh sebagai berikut: Tinggi toposentrik: 4,5o Elongasi geosentrik: 6,4o Sedikit melebihi kriteria MABIMS: Tinggi >3o, elongasi >6,4o," ungkapnya.
Kondisi ini memungkinkan awal Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025. Namun, karena faktor cuaca, 1 Ramadhan bisa jatuh pada 2 Maret 2025.
"Dengan kondisi seperti ini di Aceh, awal Ramadhan di kalender hijriyah adalah 1 Maret 2025. Tetapi karena hanya wilayah Aceh yang telah memenuhi kriteria dan mengingat cuaca mungkin mendung, ada kemungkinan gagal rukyat, jadi berpotensi 1 Ramadan jatuh pada 2 Maret 2025," ujarnya.
Meskipun begitu, Thomas mengatakan awal Ramadan menanti pengumuman pemerintah. Hasil penetapan awal Ramadan diputuskan dalam sidang isbat.
"Namun demikian, penetapan awal Ramadan 1446H menunggu hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI," jelasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait