BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Film terbaru berjudul "Cinta dan Sejarah" siap menyapa penonton pada pertengahan tahun 2025 dengan kisah inspiratif yang menggabungkan cinta, sejarah, dan nilai-nilai luhur.
Film ini tidak hanya mengangkat sosok A. Hassan sebagai figur sentral, tetapi juga tokoh-tokoh lain yang berperan dalam sejarah perkembangan Jamiyyah Persatuan Islam (Persis).
Salah satu tokoh yang turut diangkat dalam film ini adalah M. Natsir, sosok pemimpin yang dikenal dengan Mosi Integralnya, upaya besar dalam menyatukan kembali Indonesia ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Film ini akan menampilkan beberapa fragmen penting dalam perjalanan hidupnya, termasuk momen pertemuan pertama dengan sang istri, Nur Nahar, di tengah perjuangan membangun pendidikan Islam (Pendis).
Film ini dibintangi oleh Salma Kamila yang memerankan tokoh Nur Nahar, dan Bara Ramadan yang berperan sebagai M. Natsir.
Salma Kamila mengungkapkan harapannya agar film ini dapat menyentuh hati banyak orang dan menjadi sarana dakwah yang efektif.
"Film yang diproses dengan akumulasi keteduhan hati ini akan mendarat ke banyak hati, serta niat awal untuk transformasi dakwah dapat sampai ke umat tanpa kontaminasi," kata Salma dikutip laman resmi Persis, Selasa (18/3/2025).
Salma juga berharap film ini dapat membangkitkan semangat generasi muda untuk menjaga purifikasi akidah dan ibadah, serta memberikan jawaban bagi mereka yang mengalami krisis identitas.
Sementara itu, Bara Ramadan merasa tertantang dan terhormat dapat memerankan tokoh M. Natsir.
"Jujur, ini adalah tantangan besar. M. Natsir bukan hanya tokoh penting bagi Persis, tetapi juga bagi Indonesia. Saya berharap bisa memerankan beliau dengan baik dan mengenalkan kembali sosoknya kepada masyarakat luas," ungkap Bara.
Bara berharap, karakter M. Natsir dalam film ini dapat menjadi teladan bagi banyak orang.
Asisten Sutradara film "Cinta dan Sejarah", Bara menjelaskan mengapa film ini layak ditonton.
"Film ini mengajarkan bahwa cinta sejati memerlukan perjuangan besar. Tidak hanya cinta kepada lawan jenis, tetapi juga cinta kepada Ilahi Rabbi dan seluruh aspek kehidupan. Film ini sangat layak ditonton, dinikmati, dan dipetik nilai-nilai luhurnya," tandasnya.
Film "Cinta dan Sejarah" diharapkan dapat menjadi tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan nilai-nilai positif bagi penontonnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait