BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Sebuah pengakuan mengejutkan mengguncang dunia hiburan Indonesia. Sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), dalam pertemuan emosional di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada Selasa (15/4/2025), mengungkapkan sisi gelap di balik pertunjukan sirkus yang dulunya diagungkan. Di hadapan Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, mereka mengaku menjadi korban penyiksaan fisik dan eksploitasi yang terjadi selama bertahun-tahun karir mereka.
Para mantan pemain sirkus perempuan ini dengan berani membeberkan perlakuan tidak adil yang mereka alami di bawah naungan OCI. Kisah pilu meliputi upah yang tak dibayar, jam kerja di luar batas kemanusiaan, hingga tekanan psikologis yang membekas dalam ingatan mereka. Pengakuan ini seolah merobek tirai misteri yang selama ini menyelimuti Oriental Circus Indonesia, sebuah nama yang pernah menjadi ikon hiburan keluarga.
Dalam audiensi yang penuh haru tersebut, para mantan pemain sirkus OCI juga menyeret nama Taman Safari Indonesia, mengindikasikan adanya keterkaitan institusi tersebut dengan praktik yang mereka alami.
Oriental Circus Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang di industri hiburan tanah air. Berdiri sejak tahun 1967 oleh Hadi Manansang, yang terinspirasi oleh gemerlap sirkus di Tiongkok, OCI menjelma menjadi pelopor sirkus modern di Indonesia. Generasi 80-an hingga awal 2000-an tentu akrab dengan berbagai atraksi mendebarkan yang disuguhkan OCI, mulai dari flying trapeze yang menantang gravitasi, tawa riang badut, kecekatan juggling, ilusi magis sulap, kelincahan akrobat, hingga atraksi satwa liar yang kini menuai kontroversi.
Masa keemasan OCI ditandai dengan tur keliling ke berbagai kota di Indonesia, bahkan mencapai 15 kota setiap tahunnya. Lebih dari 40 ribu pertunjukan telah digelar, menghibur lebih dari 17 juta penonton yang terpukau oleh keajaiban di bawah tenda sirkus.
Namun, perubahan zaman dan tren hiburan akhirnya meredupkan kejayaan OCI, hingga akhirnya mengakhiri perjalanannya pada akhir tahun 2019. Kini, alih-alih dikenang karena kemegahannya, OCI justru menjadi sorotan publik akibat pengakuan para mantan pemainnya.
Siksaan fisik dan eksploitasi yang mereka alami selama bertahun-tahun, baik saat latihan keras maupun di balik riuh tepuk tangan penonton, kini menjadi babak kelam yang mencoreng nama besar sirkus legendaris ini. Pengakuan ini membuka pertanyaan besar tentang praktik di balik industri hiburan dan perlindungan hak-hak para pekerja seni.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait