Krisis Tenaga Kerja dan Pendidikan, Pemprov Jabar Malah Kirim Anak ke Barak Militer

Aga Gustiana
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKB, Maulana Yusuf Erwinsyah. (Foto: Ist)

"Seolah-olah semua masalah bisa selesai dengan pendekatan militer. Ini pendekatan yang ngawur. Pengangguran, pendidikan, pemabuk, ASN nakal, dan kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan satu resep tunggal seperti barak militer," ujarnya. Ia menilai pendekatan tersebut sebagai indikasi kegagalan negara dalam merumuskan solusi yang lebih manusiawi dan berorientasi pada akar permasalahan sosial.

Sebagai solusi alternatif, Erwinsyah mengusulkan program Desa Vokasi yang berfokus pada pemberdayaan potensi lokal. Program ini akan memberikan pelatihan di desa-desa dengan fokus pada sektor pertanian modern, industri kreatif, hingga UMKM digital.

"Desa Vokasi harus jadi prioritas dalam APBD Perubahan 2025. Pemerintah provinsi perlu segera mengucurkan anggaran khusus untuk memulai pilot project di setidaknya sepuluh daerah dengan tingkat pengangguran paling tinggi," tegasnya.

Erwinsyah menekankan bahwa permasalahan di Jawa Barat jauh lebih kompleks dari sekadar isu 'anak nakal', menyoroti ketimpangan akses pendidikan, rendahnya daya serap tenaga kerja, serta lemahnya orientasi pembangunan manusia sebagai isu utama yang mendesak untuk ditangani.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network